Pengembang Hunian ASN Ini Ganti Fokus Investasi ke Sekolah

Pengembang Hunian ASN Ini Ganti Fokus Investasi ke Sekolah

Shafira Cendra Arini - detikKalimantan
Rabu, 27 Agu 2025 21:00 WIB
Pekerja memeriksa furnitur di unit Rusun ASN di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimatan Timur, Selasa (30/7/2024). Rumah susun ASN tersebut nantinya akan menjadi hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Hunian ASN di IKN. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Balikpapan -

Pengembang yang semula fokus untuk proyek hunian ASN di Ibu Kita Negara (IKN) memilih untuk ganti membangun sarana lain. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memutuskan untuk fokus ke proyek pembangunan sekolah.

Dikutip dari detikFinance, PT Summarecon Agung Tbk dulunya merupakan salah satu investor pioneer di IKN bersama perusahaan dari China dan Korea. President Director PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengatakan saat ini Summarecon masuk dalam protek hunian ASN dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Dulu memang kami itu investor pertama di IKN, bersama Korea dan China. Tapi waktu itu kita masuk ke KPBU hunian tower untuk PNS kan," kata Adrianto ditemui di Jakarta Selatan, dilansir detikFinance, Rabu (27/8/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring berjalannya waktu, pihaknya menyadari proses realisasi proyek-proyek KPBU ini rumit. Persyaratannya sangat ketat karena pembangunan akan disokong APBN.

"Saya melihat bahwa proses KPBU itu ternyata nggak gampang. Karena ya saya tidak menyalahkan pemerintah karena itu kan akan menggunakan duit APBN kan. Walaupun kita akan dibayar sebagai availability payment (AP), tapi kan APBN, sehingga prosesnya itu ketat," jelasnya.

Adrianto menjelaskan, dalam skema KPBU, pada dasarnya swasta tidak perlu membeli tanah. Mereka hanya perlu berfokus pada pembangunan infrastruktur. Pemerintah akan membayar melalui skema AP begitu proses pembangunan berjalan.

Dia juga mengaku ingin proyek tersebut segera direalisasikan. Akan tetapi, proses yang panjang dan ketat membuatnya memutuskan untuk mengganti fokus investasi ke pembangunan Sekolah Islam Al Azhar melalui skema lain. Mereka juga turut serta dalam pembangunannya.

Untuk mendukung pembangunan ini, Summarecon membeli tanah di kawasan IKN sebagai lokasi sekolah tersebut. Proses peletakan batu pertama atau groundbreaking telah dilakukan sebelum masa jabatan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berakhir.

Adrianto menekankan bahwa Summarecon tidak berhenti berinvestasi di IKN, hanya melakukan switch atau pengalihan investasi ke proyek lain. Ia tidak mengungkap lebih lanjut mengenai proyek KPBU hunian ASN.

"Bukan batal tapi ya kita, ya mungkin (KPBU hunian ASN) sudah dikerjain orang lain. Karena kami memang switch. Bukan batal tapi saya switch," tegasnya.

Baca selengkapnya di detikFinance.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads