Before After IKN Via Citra Satelit

Before After IKN Via Citra Satelit

Yudha Maulana, Suki - detikKalimantan
Jumat, 22 Agu 2025 16:37 WIB
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah menyelesaikan pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur di IKN. Infrastruktur ini merupakan jalur utama yang menghubungkan Istana Negara dengan jaringan jalan nasional serta sejumlah gedung pemerintahan strategis di pusat IKN.
IKN/Foto: Dok. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
IKN -

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah signifikan dan masih berjalan hingga saat ini. Itu seperti yang tergambar via citra satelit.

IKN berada di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dikutip detikFinance, rencana pembangunan IKN mulai 2022 hingga 2045.

Pembangunan IKN dibagi menjadi lima tahap. Tahap pertama pada 2022 sampai 2024. Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN waktu itu, Danis Sumadilaga menjelaskan tahap pertama fokus pada pembangunan infrastruktur dasar. Mulai dari penyediaan air minum, ketenagalistrikan hingga pengelolaan limbah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian membangun sarana utama, perkantoran, pemindahan ASN, dan juga pada saat ini sudah dibicarakan bagaimana inisiasi sektor-sektor ekonomi prioritas. Udah ngobrol ini misalnya mau dibikin energi baru terbarukan (EBT)," kata Danis di Grand Jatra Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (14/1/2023).

Lalu pembangunan IKN tahap II mulai 2025 sampai 2029. Pada tahap ini, Danis menyebut fokus pembangunannya pada area inti, misalnya fasilitas transportasi umum, baik primer maupun sekunder.

"Kemudian, perluasan kawasan, pengembangan riset dan talenta serta universitas unggulan dan pembangunan lautan dan pemeliharaan infrastruktur dasar," ungkap Danis.

Jika mengacu pada rencana pembangunan tersebut, saat ini IKN masuk tahap II. Berikut ini penggambaran citra satelit dari sebelum pembangunan IKN hingga saat ini.

Sementara itu, pembangunan IKN tahap III adalah pembangunan pada 2030 sampai 2034. Menurut Danis, pada 2030, ditargetkan mulai melakukan pengembangan kawasan-kawasan industri dan sektor lainnya.

Tahap IV pada 2035 sampai 2039. Pembangunan fokus pada infrastruktur dan ekosistem di tiga kota untuk mempercepat pembangunan Kalimantan. Cakupannya pada pengembangan bidang pendidikan kesehatan.

Kemudian penguatan ketahanan sosial-budaya masyarakat serta peningkatan kapasitas lembaga pendidikan dan riset. Penambahan kapasitas infrastruktur dasar seiring bertambahnya populasi. Terakhir peningkatan kapasitas dan diversifikasi klastes.

Lanskap Penajam Sebelum dan Sesudah Pembangunan IKNLanskap Penajam sebelum pembangunan IKN/ Foto: Istimewa (dok Google earth)

"Pembangunan ini kaitannya dengan Balikpapan, Samarinda, sampai semuanya. Jadi ini jawaban dari diinisiasi pada 2025-2029," ungkapnya.

Tahap terakhir yakni pembangunan IKN pada 2040 sampai 2045. Fokus pembangunannya pada pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan misalnya kereta api (KA) di IKN dan daerah di sekitarnya. Selain itu pemantapan infrastruktur dan utilitas terintegrasi.

"Mencapai net zero-carbon emission dan 100% energi terbarukan, pengembangan industri berkelanjutan, dan menjadi kota terdepan di dunia dalam hal daya saing," tutup Danis.

Lanskap Penajam Sebelum dan Sesudah Pembangunan IKNLanskap Penajam sesudah pembangunan IKN Foto: Istimewa (dok Google earth)

Untuk Apa Ibu Kota Baru? Kenapa di Kaltim?

Dikutip situs resmi Kemensetneg RI, Presiden kala itu, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah alasan pembangunan IKN. Ia menyampaikannya dalam sambutan pada Peresmian Pembukaan Muktamar ke-XVIII Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, yang digelar di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu, 22 Februari 2023.

Menurut Jokowi, alasan utama dibangunnya IKN adalah untuk pemerataan. Baik dari sisi ekonomi, penduduk, maupun pembangunan.

"Semuanya ada di Jawa, 58 persen (PDB ekonomi), dan 56 persen penduduk Indonesia itu ada di Jawa. Betapa sangat padatnya Pulau Jawa sehingga memerlukan yang namanya pemerataan pembangunan tidak Jawasentris tapi Indonesiasentris," ujar Jokowi kala itu.

Ia juga menegaskan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN bukan merupakan gagasan dirinya. Menurutnya, Presiden RI pertama, Soekarno telah menggagas pemindahan ibu kota sejak tahun 1960-an.

"Ini sudah sejak Bung Karno tahun 60, Bung Karno sudah akan memindahkan Ibu Kota Jakarta itu ke Kalimantan, yaitu di Palangkaraya," ungkapnya.

Jokowi juga menekankan pemindahan ibu kota bukan sekadar pemindahan fisik terkait bangunan atau gedung-gedung pemerintahan. Melainkan pemindahan budaya kerja dan pola pikir baru disertai dengan sistem dan sumber daya manusia yang dipersiapkan dengan baik.

"Sehingga kita harapkan nanti ibu kota baru ini betul-betul sebuah Ibukota yang negara lain tidak memiliki, negara lain tidak memiliki," tutupnya.

Sebelumnya, tahun 2019, Jokowi mengumumkan letak ibu kota baru untuk Indonesia seperti dikutip detikNews. Ibu kota baru tersebut masuk Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Ibu kota negara baru paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," ujar Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (26/8/2019).




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads