Bukan PUBG, Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72 Terpengaruh Situs Gelap

Jabodetabek

Bukan PUBG, Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72 Terpengaruh Situs Gelap

Tim detikNews - detikKalimantan
Selasa, 11 Nov 2025 20:31 WIB
Polda Metro Jaya menampilkan deretan barang bukti kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading (Wildan/detikcom)
Foto: Polda Metro Jaya menampilkan deretan barang bukti kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading (Wildan/detikcom)
Balikpapan -

Polisi terus mencari kebenaran penyebab ledakan di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Dikutip dari detikNews, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto mengatakan terlihat dari rekaman CCTV bahwa siswa terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta membawa tas jinjing dan tas sekolah pada hari kejadian.

"Kita menjawab tadi temuan ini memang, kalau dilihat dari CCTV, kedatangan anak ini sudah membawa tas sekolah dengan tas yang dijinjing. Itu semua barang-barang berada di dalam situ," kata Kombes Bhudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (10/11/2025).

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap ada tujuh peledak yang ditemukan di SMAN 72 Jakarta. Sebanyak empat peledak telah meledak dan tiga lainnya ditemukan masih utuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi mungkin ada beberapa sumbu yang tidak terpicu, sehingga barang ini tidak meledak," ujar Bhudi.

"Artinya, dari tujuh bahan peledak tadi yang sudah meledak adalah empat, tersisa tiga yang belum," imbuhnya.

Dia mengatakan detail hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta ini akan disampaikan dalam konferensi pers bersama pihak Gegana, Densus, dan Puslabfor Polri yang rencananya akan digelar Selasa (11/11).

Bhudi mengatakan pihaknya masih mendalami peledak yang dimiliki pelaku, termasuk mencari kemungkinan pihak yang mengajari pelaku. Polisi akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) untuk memantau konten sensitif.

Densus 88 Antiteror Polri menyebut terduga pelaku merakit sendiri bahan peledak yang digunakan dalam insiden ledakan di SMA 72 Jakarta beberapa waktu lalu. Disebutkan, terduga pelaku mempelajari membuat bom dari tutorial di internet.

"Dirakit sendiri dan pelaku mengakses melalui internet cara-cara merakit bom," kata juru bicara Densus 88 Antiteror, AKBP Mayndra Eka Wardhana, kepada wartawan, Selasa (11/11/2025).

Namun Mayndra enggan mengungkap lebih jauh perihal proses perakitan peledak tersebut. Termasuk jenis peledak yang dibuat dan digunakan terduga pelaku dalam insiden itu.

"Untuk jenisnya telah diketahui. Terkait dengan detailnya, bisa dikonfirmasi kepada otoritas Brimob Gegana atau Polda Metro Jaya," ucapnya.

Di sisi lain, Densus menemukan riwayat aktivitas pelaku yang kerap mengunjungi komunitas daring yang menampilkan konten kekerasan ekstrem di situs gelap atau dark web. Situs yang diakses oleh terduga pelaku memuat video atau foto-foto terkait perang, pembunuhan, hingga aksi-aksi sadis lainnya.

"Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring (terutama di forum dan situs-situs gelap) yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya," kata Mayndra kepada wartawan, Senin (10/11/2025).

Densus belum memerinci komunitas daring yang kerap dikunjungi terduga pelaku. Temuan itu saat ini masih dalam pendalaman petugas. Di lain sisi, menyeruak wacana mempertimbangkan pembatasan permainan daring atau game online berbau kekerasan dan senjata api, yang berpotensi punya pengaruh buruk bagi anak-anak. Salah satu yang disoroti adalah game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG).

Polisi juga telah menggeledah rumah siswa terduga pelaku insiden ledakan SMAN 72 Jakarta. Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah pelaku seperti buku dan dokumen yang diambil lalu dibawa oleh Puslabfor. Penyidik masih meneliti barang bukti tersebut.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads