Pemuda di Dusun Bantun Dace, Desa Montong Ajan, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), ME (20) tewas diracun temannya, Belo (21).
Dihimpun detikBali, awalnya Belo kehilangan ponsel dan menuduh ME sebagai pencurinya. Untuk membuktikan tuduhannya, Belo sempat melakukan ritual dengan menggunakan air yang didoakan seorang tokoh agama setempat, alias tuan guru.
Air tersebut dipercikkan di sekitar lokasi hilangnya ponsel. Namun, ritual tersebut dianggap tidak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belo pun mengambil jalan pintas. Ia pergi membeli racun, dan mencampurkannya ke dalam air.
Belo meminta ME meminum air tersebut. Belo menipu korban dengan menyebut itu sebagai 'air sumpah' dari tuan guru.
Karena merasa tidak bersalah, ME menuruti permintaan Belo dan meminum air yang sudah tercampur racun itu. Seketika, ME kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.
Warga melarikan ME ke puskesmas terdekat, tapi nyawanya tidak dapat tertolong. "Iya benar ada kejadian itu," kata Kepala Desa Montong Ajan, Andudiadi kepada detikBali, Jumat (22/8/2025)
"Itu sudah seperti apa info yang beredar (diracuni) menggunakan tawas," imbuhnya.
Belo sudah diamankan polisi. Menurut Andudiadi, pelaku dan korban tak hanya berteman dan bertetangga, tapi juga memiliki ikatan keluarga.
Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Luk Luk Il Maqnun membenarkan adanya penahanan terhadap Belo. Ia menjelaskan saat ini pihaknya masih memeriksa pelaku dan saksi-saksi.
"Benar (ada kejadian pembunuhan dengan diracun). Tunggu rilis dari Polres ya. Sudah (ditahan)," tutupnya.
Baca selengkapnya di sini.
(sun/des)