Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Dua pria ditemukan tewas di sebuah unit apartemen di Denpasar, Bali pada Rabu (20/8). Keduanya diduga bunuh diri. Ditemukan racun tikus sebanyak 4 kotak di unit tersebut.
Dilansir detikBali, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan mayat dua pria itu ditemukan sekitar pukul 14.00 Wita. Untuk sementara, salah satunya teridentifikasi sebagai BH, sedangkan lainnya masih belum diketahui alias Mr X.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua korban diduga melakukan aksi bunuh diri dengan mengonsumsi racun tikus tetes yang ditemukan di tempat sampah," jelas Sukadi, Kamis (21/8/2025).
Menurut Sukadi, kedua korban pertama kali ditemukan oleh karyawan apartemen berinisial KAW dan GPP. Mereka mengecek ke unit yang ditempati BH dan Mr X karena seharusnya kedua tamu itu check out pada pukul 14.00 Wita.
Penemuan tersebut langsung dilaporkan ke polisi. Personel kepolisian langsung menuju apartemen yang berlokasi di Jalan Perumahan Budha Cemeng Ukir Denpasar tersebut.
"Setelah itu, beberapa menit kemudian anggota Polsek Denpasar Barat tiba di lokasi," jelas Sukadi.
Mayat Mr X ditemukan tergeletak di kasur. Kepalanya mengarah ke barat dan kaki di sebelah timur, menjuntai ke lantai. Mr X mengenakan kaus merah dan celana jins pendek biru. Celana Mr X dalam keadaan basah.
"Mr. X mengalami lebam mayat (proses pembusukan jenazah)," kata Sukadi.
Sementara itu, mayat BH ditemukan tergeletak di lantai. BH memiliki tato di tangan kanan dan luka gores di pelipis mata kanan. BH mengenakan kaus hijau dan celana jins pendek warna biru, serta di bawah kepalanya terganjal tas saat ditemukan.
"Ada obat-obatan, vitamin, dan empat kotak racun tikus yang ditemukan di lokasi kejadian," tambahnya.
Dua mayat pria itu sudah dievakuasi ke RSUP Prof Ngurah. Menurut Sukadi, di KTP BH tercatat sebagai warga Jatinegara, Jakarta Timur. Namun setelah dikroscek, diduga identitas tersebut tidak sesuai.
Kejanggalan berikutnya, polisi mendapati data-data di ponsel dua korban sudah dihapus. Polisi masih berupaya menggali informasi lebih lanjut mengenai dua mayat ini.
"Dari hasil pengecekan dua ponsel milik dua korban, nihil ditemukan informasi. Diduga korban telah membersihkan data-data yang ada di dalam dua ponsel tersebut," katanya.
Baca selengkapnya di detikBali.
(des/des)