Modus Beras Oplosan Dijual Pakai Kemasan Bekas Bulog di Hulu Sungai Tengah

Modus Beras Oplosan Dijual Pakai Kemasan Bekas Bulog di Hulu Sungai Tengah

Khairun Nisa - detikKalimantan
Kamis, 21 Agu 2025 10:00 WIB
Lokasi pengungkapan kasus beras oplosan di HST
Beras oplosan di Hulu Sungai Tengah. Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Hulu Sungai Tengah -

Praktik pengoplosan beras di Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), terbongkar. Polisi mengungkap modus yang digunakan pelaku. Mereka sengaja membeli plastik bekas berlogo resmi Beras Bulog SPHP.

Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Adam Erwindi mengatakan pelaku inisial HA alias Tani sengaja membeli plastik bekas berlogo resmi itu, kemudian mengisinya ulang dengan beras lokal milik pelaku. Kualitas dan harga beras tersebut di bawah standar Bulog.

"Kemudian beras yang sudah dikemas ulang dipasarkan ke luar daerah," jelas Adam, Rabu (20/8/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus terungkap berawal dari penemuan aktivitas pengoplosan beras dan pengemasan ulang ke dalam karung resmi milik Bulog. Praktik pengoplosan ini berlangsung di tempat penggilingan beras milik almarhum HS yang kini dikelola oleh anaknya, MRJ. Lokasinya di Desa Awang Baru, Kecamatan Batang Alai Utara.

"Di lokasi kami mengamankan 200 karung beras dengan berat total 1.000 kg yang sudah siap dipasarkan. Yang menjadi persoalan adalah, beras yang dikemas dalam karung Bulog SPHP ini ternyata bukan beras dengan kualitas yang sesuai, melainkan beras oplosan," papar Adam.

Berdasarkan keterangan HA, beras oplosan itu akan dikirimkan ke Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. HA biasanya menangani pesanan dari pihak tertentu di luar daerah.

HA mematok harga yang sama dengan harga resmi Beras Bulog SPHP, yakni berkisar Rp 12.500 hingga Rp 12.800. Dari situ, pelaku mendapat keuntungan yang hingga kini masih dalam penghitungan pihak kepolisian.

Sebanyak 200 karung beras berlogo Bulog SPHP ukuran 5 kg diamankan. Selain itu, polisi turut mengamankan satu handphone warna putih yang diduga kerap dipakai pelaku untuk bertransaksi.

Adam menambahkan, Polda Kalsel mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan teliti sebelum membeli beras, terutama yang diklaim sebagai beras bersubsidi. Masyarakat juga dapat melaporkan jika menemukan praktek mencurigakan serupa ke pihak kepolisian.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads