Zara Qairina Sempat Telepon Ibu Sebelum Tewas, Sebut Kakak Kelas 'M'

Internasional

Zara Qairina Sempat Telepon Ibu Sebelum Tewas, Sebut Kakak Kelas 'M'

Novi Christiastuti - detikKalimantan
Rabu, 13 Agu 2025 23:00 WIB
An undated photograph of Zara Qairina Mahathir shared on social media.
Zara Qairina Mahathir. Foto: Media sosial via Malay Mail
Sabah -

Beredar rekaman suara Zara Qairina Mahathir (13) saat berbincang dengan ibunya via telepon sebelum ditemukan tewas. Rekaman itu menjadi salah satu bukti yang diserahkan oleh pihak keluarga ke polisi.

Dikutip detikNews dari media Malaysia The Vibes, dalam rekaman berdurasi 44 detik yang bocor itu, terdengar Zara bercerita tentang seorang siswi senior yang dijuluki 'Kak M'. Remaja Sabah itu sendiri diduga menghubungi ibunya pada Juli lalu, beberapa hari sebelum kematiannya.

Zara menyebut senior M ini memusuhinya dan kerap mengancamnya. Dia mengaku takut bertemu dengan M.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu, aku takut bertemu Kak M... dia masih (punya masalah). Hari itu, aku minta seseorang untuk bertanya ke kakaknya -- apakah Kak M masih punya masalah denganku. Lalu Kak M bilang, 'Iya, aku masih belum memaafkan Zara', Bu," ucap Zara dalam rekaman audio tersebut.

"Kalau aku menyentuh kamu, kamu akan berdarah-darah... jika dia benar-benar melakukannya, apa yang akan terjadi?" lanjut Zara.

Sang ibu, Noraidah Lamat, menyerahkan ponselnya yang berisi rekaman audio tersebut kepada penyidik. Dia juga menyampaikan laporan tambahan yang menyebut dugaan pelecehan terhadap Zara oleh beberapa senior, termasuk M.

Pengacara keluarga Zara, Ismail Hamid dan Shahlan Jufri, telah mengonfirmasi kebenaran rekaman audio. Pada 1 Agustus lalu, mereka memastikan bahwa rekaman audio tersebut adalah benar percakapan antara Zara dan ibunya.

Zara merupakan siswi Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha di Papar, Sabar. Dia ditemukan tak sadarkan diri pada 16 Juli setelah diduga jatuh dari lantai 3 gedung asrama tempat tinggalnya.

Zara langsung dilarikan ke rumah sakit setelah itu. Namun, dia dinyatakan meninggal dunia pada 17 Juli. Awalnya Zara langsung dimakamkan tanpa dilakukan autopsi post-mortem.

Namun, kasus ini mendapat perhatian publik karena muncul dugaan soal bullying. Terlebih, bullying diduga melibatkan keluarga berpengaruh. Hal ini belum diverifikasi oleh penegak hukum. Beberapa pihak menduga ada yang berusaha menutupi-nutupi kasus ini, termasuk dari otoritas berwenang Malaysia.

Akhirnya pada 8 Agustus, Kantor Kejaksaan Agung Malaysia (ACG) memerintahkan autopsi post-mortem. Makam Zara digali kembali dan jenazahnya diautopsi pada 10 Agustus di Rumah Sakit Queen Elizabeth I Kota Kinabalu, Sabah.

Baca selengkapnya di detikNews.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads