Staf Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Reynanda Ginting (26), tewas usai hanyut di sungai ketika mengejar kepala desa yang menjadi saksi kasus korupsi. Jasad korban ditemukan 3 kilometer dari lokasinya hanyut.
Dilansir detikSumut, Komandan Regu Lapangan Pos SAR Tanjungbalai Asahan Irfanta Sembiring mengatakan korban ditemukan pada Kamis (3/7) pukul 10.00 WIB. Jasad segera dibawa ke rumah sakit serta diserahkan kepada pihak kejaksaan.
"Sudah ketemu calon jaksanya itu, dari lokasi itu sekitar 3 kilometer. Jasad tadi kami serahkan ke rumah sakit umum beserta dengan staf kejaksaan. Setelah itu mereka akan mengurus pemakaman," terang Irfanta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Reynanda, terdapat satu warga yang juga hanyut pada saat kejadian. Irfanta mengatakan pihaknya masih berupaya mencari korban kedua.
"Baru satu, kami masih fokus pencarian satu lagi," imbuhnya.
Kronologi Pengejaran
Kejadian ini melibatkan Kepala Desa atau Pangulu Banjar Hulu atas nama Kardiyanto. Pada Rabu (2/7), pangulu bersangkutan sedang berada di salah satu kafe dekat Jalan HM Yamin, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Pangulu tersebut hendak diamankan berkaitan dengan kasus yang ditangani Kejari Simalungun.
Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi mengatakan pihak Kejari Simalungun meminta bantuan Kejari Asahan untuk melakukan penjemputan paksa terhadap Kardiyanto yang berada di lokasi kafe tersebut.
"Bahwasanya dari Kejaksaan Negeri Simalungun minta back up kepada Pak Kajari Asahan untuk melakukan upaya paksa, mungkin tersangkanya yang ada di lokasi," kata Afdhal.
Kebetulan kafe berada di dekat Sungai Asahan. Pangulu diduga berusaha melarikan diri dan hendak melompat ke sungai. Staf Kejari Simalungun bernama Reynanda beserta satu orang warga berusaha mengejar pangulu. Namun, mereka malah hanyut di sungai tersebut.
"Saat itu melakukan pengejaran, stafnya ini sama satu lagi orang sipil nyemplung di Sungai Asahan. Informasinya begitu (mengejar pangulu)," jelasnya.
(des/des)