Bacok Juragan hingga Istri, Pria Jember Juga Mau Serang Polisi

Regional

Bacok Juragan hingga Istri, Pria Jember Juga Mau Serang Polisi

Yakub Mulyono - detikKalimantan
Kamis, 12 Jun 2025 16:00 WIB
Bacok Juragan hingga Istri, Pria Jember Juga Mau Serang Polisi
Penyergapan pria pembacok 4 orang di Jember yang sempat serang polisi. Foto: Istimewa
Jember -

Pria asal Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Umbulsari, Jember, Imam Nurhakiki (27) membacok empat orang. Dua di antaranya tewas. Bahkan dia hampir membacok polisi yang akan menangkapnya.

Dikutip dari detikJatim, para korban adalah juragan Hakiki yang bernama Amanu (57), ayah kandung bernama Imam Syafii (52), pamannya bernama Sanimin (65), dan istrinya sendiri, Farida (23).

Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (10/6) sekitar pukul 20.15 WIB. Saat itu, pelaku datang ke rumah Amanu untuk membacoknya. Amanu yang juga tetangganya itu tewas seketika dengan luka robek di perut dan tangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Manu terus dibacok kena perut dan tangannya saat hendak masuk ke rumahnya," kata Kapolsek Umbulsari AKP Dian Eko Timoryono, Rabu (11/6/2025).

Pelaku kemudian kembali ke rumah. Mengetahui perbuatan Hakiki, ayah dan istri pelaku lalu menasihatinya. Ternyata Hakiki malah mengamuk dan menganiaya mereka.

Bahkan pamannya, Sanimin juga dibacok oleh pelaku. Padahal Sanimin datang untuk melerai pertengkaran itu.

"Setelah pelaku pulang, pelaku diingatkan oleh ayah dan pamannya. Karena masih emosi, keduanya juga ikut dibacok," ujar Buari.

Ayah pelaku sempat dirawat akibat luka parah yang dideritanya, namun akhirnya meninggal dalam perawatan. Sedangkan paman dan istri pelaku masih dirawat di rumah sakit.

"Kalau pelakunya tadi (kemarin) malam langsung ditangkap dan dibawa ke kantor polisi," kata Buari.

Polisi Juga Mau Dibacok

Kapolsek juga menceritakan proses penangkapan Hakiki yang tak mudah. Bahkan dirinya bisa saja kehilangan nyawa karena pelaku berusaha menebas polisi saat hendak diamankan.

"Kami setelah datang ke TKP, ada dua korban meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam pelaku. Kemudian kami awal ingin mengecek rumah pelaku, namun tiba-tiba pelaku sudah ada di depan sambil berteriak ngomong ngelantur," kata Eko.

Saat polisi mendekati pelaku, pria itu langsung masuk ke dalam rumah untuk mengambil parang. Polisi terpaksa memberikan tembakan peringatan.

"Selanjutnya saya mendekati pelaku, dan anggota saya berada di samping kanan kiri. Kemudian pelaku masuk ke rumah sembari mengambil parang, anggota saya melepaskan tembakan peringatan," ujarnya.

Rupanya pelaku tetap mengancam polisi dengan parangnya. Polisi mengambil tindakan dengan menembak kaki pelaku.

"Pelaku tidak mengindahkan dan terus mengancam akan menghabisi siapa saja yang di depannya. Ketika saya hanya berjarak 3 meter dari pelaku, kemudian dirinya hendak menyerang saya, namun saya sempat menghindar dan saya peluk dan sempat berkelahi dengan pelaku," papar Eko.

"Anggota saya kemudian menembak kaki pelaku untuk melumpuhkannya," imbuhnya.

Selanjutnya, apa pemicu pelaku mengamuk?

Penyebab Pelaku Bacok Juragan

Pria di Jember ngamuk bacok 4 orang Foto: Istimewa

Penyebabnya Pelaku Mengamuk

Menurut Kepala Dusun Sumberejo, Basori Hidayat, menjelaskan bahwa Hakiki adalah orang yang sering disuruh oleh Amanu untuk mengurusi pertanian. Hakiki juga mengajak temannya untuk bekerja dengannya.

"Hakiki itu pesuruhnya Pak Amanu. Hakiki itu sering disuruh-suruh misal seperti panen jeruk, intinya di urusan pertanian," katanya, Kamis (12/6/2025).

Teman Hakiki meminta tolong untuk memintakan upahnya kepada Amanu. Sebagai bentuk rasa tanggung jawab, Hakiki pun datang ke rumah Amanu untuk memintakan upah temannya.

"Akhirnya Hakiki datang ke rumah Pak Amanu. Mungkin ada kata-kata yang nggak enak dari Pak Amanu terhadap Hakiki," ujarnya.

Hakiki lantas pulang ke rumah tanpa membawa upah yang diminta. Beberapa jam kemudian, Hakiki datang lagi ke rumah Amanu dengan membawa parang.

"Hakiki kemudian pulang. Setelah pulang dari rumah Pak Amanu, selang beberapa jam, Hakiki kembali dengan membawa senjata tajam dan membacok Amanu hingga tewas," paparnya.

Mengenai sosok Hakiki, Basori menilai orangnya sangat pendiam. Dia juga menduga bahwa Hakiki orang yang temperamental.

"Anaknya itu sangat pendiam nggak banyak omong. Menurut saya, dia itu memang temperamental," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Puluhan Bangunan-Lapak Liar di Sekitar Stasiun Pasuruan Dibongkar"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads