Joel Le Scouarnec, dokter bedah di Kota Vannes, Prancis, dihukum 20 tahun bui minggu ini. Dia didakwa atas pemerkosaan dan pelecehan seks terhadap pasien. Total korban nyaris 300 orang.
Mayoritas korban adalah anak-anak. Berdasarkan dakwaan, aksi Le Scouarnec berlangsung dari tahun 1989 hingga 2014 di selusin rumah sakit di Prancis bagian barat. Dilakukan saat korban dalam pengaruh anestesi atau terbangun dari operasi. Informasi ini terungkap dalam jurnal yang ditulis Le Scouarnec dan ditemukan polisi saat menggeledah apartemennya pada 2017.
Le Scouarnec ditahan polisi di tahun 2017, lebih dari satu dekade setelah kasus hukum pertamanya. Pada tahun 2005, ia divonis bersalah atas kepemilikan materi pelecehan seksual anak dan menerima hukuman penjara empat bulan dengan masa percobaan. Namun tetap bisa praktik dan bekerja dengan anak-anak hingga pensiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joelle Leboru, pensiunan berusia 83 tahun, mempertanyakan: "Bagaimana dia bisa lolos selama ini?"
Vonis 20 tahun bagi Le Scouarnec membuat keluarga korban meradang. Regine, ibu korban, mengatakan ia hanya merasa "lelah".
"Sebagai orang tua, kami dianggap korban sekunder. Tapi sulit menerima (kenyataan) bahwa kami meningggalkan anak dengan monster ini. Ini penyesalan yang tak hilang, seumur hidup," katanya.
Namun hukum Prancis menetapkan hukuman maksimal 20 tahun untuk pemerkosaan berat, berlaku baik untuk satu korban atau maupun ratusan dan itulah yang dijatuhkan kepada Le Scouarnec yang kini berusia 74 tahun. Kelompok advokasi kini menuntut reformasi hukum dengan hukuman lebih berat untuk pelaku kejahatan berulang.
Artikel lengkap bisa dibaca di sini.
(trw/trw)