Lima member band asal Meksiko, Fugitivo, ditemukan tewas di bagian utara kota Reynosa, dekat perbatasan Meksiko-Amerika Serikat (AS). Kelimanya dilaporkan menghilang sejak Minggu (25/5) setelah diundang untuk menggelar sebuah konser.
Dilansir detikNews, para member itu diketahui menjadi korban pembunuhan kartel narkoba setempat. Reynosa berada di negara bagian Tamaulipas di timur laut Meksiko. Wilayah ini sendiri dikenal sebagai salah satu negara bagian paling berbahaya di Meksiko karena keberadaan geng narkoba dan perdagangan manusia.
Pihak kepolisian telah menangkap sembilan anggota kartel yang diduga terlibat pembunuhan member band tersebut. Diduga band Fugitivo sengaja diundang konser untuk kemudian dihabisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sembilan tersangka anggota kartel narkoba ditangkap atas dugaan pembunuhan para musisi," kata jaksa penuntut umum Irving Barrios dilansir AFP, Jumat (30/5/2025).
Para member sempat dinyatakan hilang di tengah tur konser mereka di timur laut Meksiko. Keluarga menyebut mereka terakhir kali terlihat pada Minggu (25/5). Keluarga mengetahui band tersebut diundang ke sebuah lokasi di Tamaulipas. Namun ketika dicek, lokasi tersebut rupanya hanya lahan kosong.
Merasa ada yang janggal, keluarga pun melaporkan kehilangan tersebut ke kepolisian. Penyelidik menggunakan rekaman CCTV dan pelacakan sinyal ponsel untuk mengetahui keberadaan para member.
"Mereka diyakini telah diculik pada Minggu malam saat bepergian dengan kendaraan menuju acara pribadi," jelas Barrios.
Setelah para anggota band ditemukan tak bernyawa, polisi segera memburu terduga pelaku. Selain mengamankan para pelaku, polisi juga menyita sembilan senjata api dan dua kendaraan yang digunakan para pelaku dalam aksinya.
"Penegak hukum menangkap sembilan orang yang dianggap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Mereka diketahui sebagai anggota sel kriminal Kartel Teluk," ujar Barrios.
Diketahui musisi di Meksiko kerap menjadi sasaran anggota kelompok kriminal. Salah satu tujuannya adalah untuk meminta mereka menggubah lagu yang mengagungkan pemimpin kelompok kriminal tersebut.
(des/des)