Seorang wanita berusia 39 tahun di Jerman menggegerkan warga Kota Hamburg. Dia menyerang sejumlah penumpang di stasiun kereta pada Jumat (23/5) sore waktu setempat, menyebabkan belasan orang luka-luka. Pelaku telah diamankan polisi.
Mengutip detikNews, peristiwa terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Wanita yang tidak disebutkan identitasnya itu tiba-tiba menyerang sejumlah penumpang di peron ketika sebuah rangkaian kereta berhenti. Setidaknya 18 orang mengalami luka-luka karena ditikam.
Juru bicara Kepolisian Hamburg, Florian Abbenseth, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (24/5/2025), mengatakan penyerangan terjadi saat jam sibuk. Tersangka penikaman diidentifikasi sebagai seorang warga setempat berusia 39 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abbenseth mengungkapkan pihaknya langsung melancarkan operasi pengamanan dan menangkap pelaku. Media setempat mendeskripsikan proses penangkapan dengan cara "mendekati tersangka, dan wanita itu membiarkan dirinya ditangkap tanpa perlawanan".
Usai kejadian, beredar spekulasi mengenai motif di balik penikaman tersebut. Ada yang menyebut penikaman terjadi karena adanya motif politik. Namun, Abbenseth menyatakan pihaknya belum menemukan bukti yang mengarah pada dugaan motif tersebut. Otoritas penegak hukum masih melakukan penyelidikan.
"Kami tidak memiliki bukti sejauh ini bahwa wanita itu mungkin memiliki motif politik," ucap Abbenseth kepada stasiun televisi ARD.
Abbenseth menambahkan bahwa pihaknya mengantongi informasi sementara mengenai dugaan faktor psikologis. Wanita tersebut diduga mengalami guncangan psikologis yang sejauh ini masih dialami oleh ahli.
"Sebaliknya, kami memiliki informasi yang sekarang menjadi dasar penyelidikan kami soal apakah dia mungkin mengalami keadaan darurat psikologis," sebutnya.
Kepolisian Hamburg menduga wanita tersebut beraksi seorang diri, tanpa komplotan. Imbas dari penikaman ini, empat peron di Stasiun Hamburg ditutup sementara selama penyelidikan dilakukan. Operator kereta api Jerman, Deutsche Bahn, juga mengatakan insiden itu memicu "penundaan dan pengalihan layanan jarak jauh."
Dari 18 korban, enam di antaranya mengalami luka parah berdasarkan catatan petugas pemadam kebakaran. Sementara empat orang mengalami luka serius yang mengancam nyawa.
(des/des)