Predator seks asal Jepara, S (21) mencabuli dan memerkosa 31 korban dengan modus mencari mangsa lewat media sosial. Ia menggunakan foto pria tampan untuk menggaet calon korban.
Dikutip detikJateng, Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Artanto mengatakan S beraksi sejak November 2023. Ia menggunakan fitur pencarian teman di Telegram.
"Tersangka menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan korbannya. Aplikasi yang digunakan adalah yang pertama Telegram karena ada fitur cari kawan. Dia menjaring korban anak-anak di bawah umur, perempuan. Dia gunakan foto palsu yang lebih cakep," kata Artanto saat dihubungi, Jumat (2/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat korban sudah sering berkomunikasi, pelaku mengarahkan pindah ke WhatsApp. Setelah itu, dengan bujuk rayunya ia membuat korban foto dengan memperlihatkan dadanya.
Para korban dibujuk mengirim foto dengan fitur sekali lihat di WhatsApp. Ternyata pelaku sudah mempersiapkan aplikasi yang bisa menyimpan foto tersebut.
"Pada saat korban sudah komunikasi intensif di Telegram beralih ke chat WA. Dengan bujuk rayu meminta korban foto setengah telanjang atau telanjang keseluruhan. Korban tidak sadar direkam karena menggunakan fitur sekali lihat," jelasnya.
Ancaman Penjerat Korban
Kemudian, foto pertama itu digunakan oleh pelaku sebagai ancaman. Korban diminta membuat video mesum dan jika tidak dituruti maka fotonya akan disebar.
"Konten itu digunakan pelaku untuk mengancam korban untuk membuat konten-konten sesuai perintah dari tersangka. Saat korban tidak mau membuat konten sesuai perintah, akan diancam, akan disebar ke teman-temannya. Korban kan anak, takut, maka mengikuti perintah tersangka. Korban 31 anak, 5-6 diajak bersetubuh," jelas Artanto.
Pelaku memiliki beberapa akun WhatsApp dengan nama yang berbeda. Tujuannya untuk menggertak korban. Dengan nomor dan nama lain itu, pelaku menghubungi korban dan mengaku mendapat foto dari S. Sehingga korban berpikiran fotonya benar-benar disebar jika permintaannya tidak dituruti.
"Jadi dia punya empat akun. Akun lainnya itu menghubungi korban dan mengatakan dia mendapat foto dari S. Padahal orang yang sama," terang Artanto.
"Untuk dugaan konten dijual masih dalam pendalaman," imbuhnya.
Pelaku Ditangkap
Pelaku ditangkap setelah salah satu orang tua korban melihat percakapan di ponsel anaknya yang baru saja diperbaiki. Saat ini tersangka ditahan di ruang tahanan Polda Jateng.
Penyidik Ditreskrimum dan Labfor Polda Jateng masih mengumpulkan barang bukti termasuk berupaya mengembalikan beberapa bukti yang dihapus di ponsel tersangka.
"Tersangka ditahan di Polda Jateng," tegas Artanto.
Artanto mengimbau kepada para orang tua bisa memantau pergaulan anak-anaknya termasuk media sosial mereka. Dampak psikologis dari kasus tersangka S sangat buruk bagi korban, bahkan salah satunya ada yang berupaya bunuh diri.
"Imbauan pada orang tua supaya ingatkan kembali anak-anaknya. Hati-hati di medsos, cari kawan di medsos, orang tua cek handphone anaknya, adakah pornografi atau pelanggaran atau hal sifatnya emosional. Korban ini ada yang sempat mau bunuh diri karena diancam," tutupnya.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikJateng dengan judul Terungkap! Predator Seks Jepara Pakai Foto Pria Ganteng Saat Jerat 31 Korban.
(sun/mud)