Sadis Ayah Gorok Anak Kandung di Banjarnegara, Begini Kondisi Korban

Regional

Sadis Ayah Gorok Anak Kandung di Banjarnegara, Begini Kondisi Korban

Uje Hartono - detikKalimantan
Senin, 07 Apr 2025 12:30 WIB
Korban penganiayaan oleh ayah kandungnya dirawat di ruang ICU RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara.
Gadis remaja korban penganiayaan ayah kandung saat dioperasi (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Banjarnegara -

ODL (14), seorang gadis di Banjarnegara, mengalami penganiayaan hingga lehernya digorok oleh ayah kandungnya. Korban masih dirawat intensif di rumah sakit.

Terduga pelaku penganiayaan sadis itu adalah Agus Yudiana (37). Terduga pelaku tega menggunakan pisau untuk menusuk korban melukai lehernya hingga bersimbah darah.

Warga Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara, tersebut saat ini masih dirawat di ICU RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara. Korban mengalami luka di bagian tangan, wajah dan leher.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikan Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, usai menjenguk ODL (14) di rumah sakit. Ia mengatakan, kondisi korban saat ini stabil.

"Korban mengalami luka di wajah, leher dan beberapa titik di tangan. Tadi malam sudah dilakukan operasi dijahit," terangnya saat ditemui di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara, Minggu (6/4/2025).

Ia menyampaikan, proses operasi dilakukan pada Sabtu (5/4) malam. Namun lantaran sayatan yang dilakukan oleh pelaku tidak beraturan sehingga proses operasi membutuhkan waktu lama.

"Tadi malam sudah ada penanganan operasi dijahit luka-lukanya. Tetapi karena memang bentuk sayatannya tidak beraturan jadi prosesnya lama. Kita doakan semoga perkembangannya baik jadi bisa pindah ke bangsal biasa," kata dia.

Amalia juga menegaskan, pihaknya akan melakukan pendampingan terhadap korban, termasuk mengembalikan psikologis anak setelah masa pengobatan selesai. Mengingat korban masih di bawah umur.

"Korban ini kan masih di bawah umur tentu kami akan melakukan pendampingan. Dari Dinsos tentunya sudah menyiapkan pendampingan untuk mengembalikan psikologis anak," ujarnya.

Ia juga meminta kepada warga untuk berhenti menyebarluaskan identitas atau foto korban. Sehingga nanti setelah permasalahan ini selesai bisa langsung diterima di masyarakat.

"Kepada warga untuk tidak menyebar foto atau identitas korban. Setelah ini selesai bisa kembali ke masyarakat. Dan kepada pelaku saya harap bisa dihukum yang setimpal," tambahnya.




(mud/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads