Diduga Takut Diancam Sajam hingga Epilepsi Kambuh, Remaja Pontianak Meninggal

Diduga Takut Diancam Sajam hingga Epilepsi Kambuh, Remaja Pontianak Meninggal

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Senin, 24 Mar 2025 21:31 WIB
Anggota Polres Kubu Raya melakukan pengecekan lokasi korban epilepsi meninggal.
Anggota Polres Kubu Raya melakukan pengecekan lokasi korban epilepsi meninggal. Foto: Dok. Polres Kubu Raya
Pontianak -

Seorang remaja asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) meninggal dunia setelah diancam menggunakan senjata tajam (sajam). Korban bernama Yoel NB (17) itu mengidap penyakit epilepsi. Ia diduga meninggal dunia karena ketakutan.

Informasi yang beredar di media media sosial menyebutkan Yoel meninggal setelah dibegal di Pal 9, Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Kapolres Kubu Raya AKBP Wahyu Jatu Wibowo mengatakan anggotanya telah menyelidiki peristiwa tersebut dan menyatakan dugaan begal adalah hoaks.

"Setelah diselidiki, korban ini meninggal bukan karena dibegal, melainkan penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh," kata Wahyu, Senin (24/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu melanjutkan, berdasarkan keterangan saksi, diketahui Yoel sebelumnya ingin pergi ikhtikaf di Masjid Raya Mujahidin Pontianak bersama teman-temannya.

Sebelum ke masjid, mereka pergi minum kopi terlebih dahulu di Jalan Beringin sambil menunggu pukul 23.00 WIB. Setelah itu mereka menuju ke rumah temannya di Parit Gadoh, Sungai Kakap.

Sesampainya di sana, korban dan teman-temannya mendengar suara sajam yang digesekkan ke aspal. Setelah dilihat ke arah suara, ternyata ada sekelompok remaja yang tidak dikenal membawa sajam.

"Saksi dan korban serta teman-temannya ketakutan. Mereka kemudian masuk ke dalam Gang Sejati. Korban dan teman-temannya diacung-acungkan sajam dari depan gang oleh sekelompok remaja tersebut. Akhirnya, saksi dan korban serta teman-temannya semakin ketakutan," terangnya.

Pukul 01.50 WIB, korban kemudian pingsan di gang tersebut. Tak berselang lama, penyakit epilepsi korban kambuh. Orangtua korban yang mengetahui kejadian ini langsung ke lokasi kejadian. Korban kemudian dibawa ke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak untuk mendapatkan pertolongan.

"Namun, korban dinyatakan meninggal dunia," kata Wahyu.

Orang tua Yoel membenarkan bahwa ia memiliki riwayat sakit epilepsi. Keluarga korban pun menolak untuk dilakukan visum dan autopsi.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads