Penasaran dengan Rumah Radakng Pontianak? Ini Ulasannya

Penasaran dengan Rumah Radakng Pontianak? Ini Ulasannya

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Minggu, 14 Sep 2025 12:10 WIB
Rumah Radakng adalah salah satu rumah adat suku Dayak di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Di Pontianak, Rumah Radakng berada di Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Pontianak Kota.
Rumah Radakng/Foto: Ocsya Ade CP/detikKalimantan
Pontianak -

Rumah Radakng Pontianak belakangan ini ramai dibahas lantaran menjadi background video kreator konten Rizky Kabah, yang diduga menghina masyarakat Dayak.

Rumah Radakng adalah salah satu rumah adat suku Dayak di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Di Pontianak, Rumah Radakng berada di Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Pontianak Kota.

Rumah Radakng Pontianak juga disebut sebagai rumah adat terbesar yang ada di Indonesia, sekaligus menjadi landmark bagi Kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa. Disebut begitu, karena bangunannya memiliki panjang ratusan meter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di depan Rumah Radakng Pontianak inilah Rizky Kabah membuat konten diduga menghina masyarakat Dayak. Lantas seperti apa sejarah Rumah Radakng Pontianak ini? Berikut rangkuman detikKalimantan dari berbagai sumber.

Sejarah Rumah Radakng

Sebelum dikenal sebagai Rumah Radakng, rumah adat masyarakat Dayak ini disebut Rumah Panjang atau Rumah Betang. Radakng merupakan bahasa Dayak Kanayatn dalam Bahasa Indonesia berarti, rumah betang atau rumah panjang; merupakan simbol semangat kekeluargaan, persaudaraan, gotong royong dan kebersamaan masyarakat Dayak.

Bentuk Rumah Radakng adalah panggung dengan material utamanya dari kayu ulin. Bagian rumah ini terbagi menjadi bilik-bilik dengan tangga untuk naik di masing-masing biliknya. Sepanjang rumah akan terdapat teras yang disebut pante.

Rumah Radakng mulai punah sejak tahun 1960-an. Karena itu sangat susah untuk menemukan Rumah Radakng di daerah aslinya. Salah satu yang masih tersisa adalah di Dusun Saham, Kabupaten Landak.

Rumah Radakng yang sudah dihuni sejak 140 tahun lalu itu masih bertahan hingga sekarang dan dihuni oleh sekitar 200 orang. Rumah Radakng memiliki sejumlah ciri.

Rumah ini memiliki kolong atau pondasi rumah yang tinggi. Pondasi yang tinggi ini dimaksudkan untuk perlindungan dari binatang buas dan musuh. Material rumah seluruhnya terbuat dari kayu yang berarti melambangkan pulau ini kaya akan jenis kayu. Sementara lantainya berbahan bambu.

Jika diperhatikan, setiap bagian depan Rumah Radakng mengarah ke matahari terbit, sedangkan bagian belakangnya menghadap ke arah matahari terbenam. Hal ini melambangkan kerja keras dalam mengarungi kehidupan, mulai hari matahari terbit hingga terbenam.

Bagian belakang rumah biasanya digunakan untuk menyimpan hasil panen dan alat pertanian. Dapur menghadap ke aliran sungai. Hal tersebut dipercaya akan mendatangkan rezeki.

Rumah Radakng juga terbagi ke dalam empat bagian utama, diantaranya:

  • Pante - Bagian depan rumah yang dijadikan sebagai teras.
  • Samik - Kerap digunakan sebagai ruang tamu sekaligus ruang
    keluarga atau dijadikan juga sebagai tempat musyawarah adat.
  • Bilik - Merupakan kamar tidur bagi penghuni rumah.
  • Uakng Mik - Bagian belakang rumah yang kerap difungsikan sebagai dapur.

Filosofi Rumah Radakng

Tak hanya digunakan sekedar bangunan untuk berlindung saja, tetapi juga memiliki filosofi sesuai dengan bentuk serta peruntukannya, yang mendeskripsikan toleransi antaranggota keluarga dan sikap kebersamaan.

Bagi masyarakat Dayak, Rumah Radakng merupakan simbol semangat kekeluargaan, persaudaraan, gotong royong dan kebersamaan masyarakat Dayak.

Agar tetap lestari, Pemerintah Provinsi Kalbar membangun Rumah Radakng di ibukota provinsi. Yakni di Kota Pontianak, tepatnya di Komplek Perkampungan Budaya, Jalan Sutan Syahrir.

Rumah Radakng Pontianak diresmikan Cornelis yang menjabat sebagai Gubernur Kalbar pada 2 Juli 2013. Kala itu, Cornelis mengatakan Rumah Radakng Pontianak tidak saja menjadi pusat pengembangan budaya tapi menjadi pusat masyarakat dalam menyalurkan aspirasi seni dan budaya kreatif.

Rumah Radakng Pontianak menjadi aset wisata yang bisa dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan. Nantinya, para wisatawan bisa berkunjung dan melihat lebih dekat rumah adat ini seperti apa.

Peresmian Rumah Radakng Pontianak juga ditandai dibukanya Gawai Dayak selama tiga hari. Gawai Dayak merupakan salah satu kegiatan besar masyarakat Dayak yang bertujuan untuk mengucap syukur atas berkah yang sudah dicapai selama ini.

Rumah Radakng adalah salah satu rumah adat suku Dayak di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Di Pontianak, Rumah Radakng berada di Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Pontianak Kota.Pilar-pilar dilengkapi patung burung Enggang Gading/ Foto: Ocsya Ade CP/detikKalimantan

Karakteristik Rumah Radakng

Rumah Radakng Pontianak diklaim sebagai rumah adat terbesar dan terpanjang Indonesia. Karena memiliki panjang 138 meter dan tinggi 7 meter serta terbagi sekitar 50 ruangan.

Saking panjang dan besarnya, rumah ini mampu menampung hingga 600 orang di ruang utamanya. Halaman depan rumah juga didesain cukup luas yang bisa digunakan untuk aktivitas budaya, ritual atau acara adat.

Karakteristik serta keunikan dari rumah adat ini ada pada jumlah tangganya yang harus ganjil. Masyarakat Dayak menyebut tangga adalah hejot, yang terbuat dari kayu. Menurut kepercayaan masyarakat Dayak, hejot harus berjumlah ganjil.

Rumah Radakng Pontianak memiliki enam pilar di bagian atas rumah. Pilar-pilar itu juga dilengkapi patung burung Enggang Gading. Bagi masyarakat Dayak, burung Enggang Gading sebagai endemik khas Kalbar yang kerap dijadikan simbol kegagahan dan kekuatan.

Tak lama diresmikan, Rumah Radakng Pontianak langsung dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar. Sejak itulah Rumah Radakng Pontianak bisa digunakan untuk kegiatan sosial dan budaya bagi seluruh masyarakat luas.

Rumah Radakng adalah salah satu rumah adat suku Dayak di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Di Pontianak, Rumah Radakng berada di Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Pontianak Kota.Rumah Radakng/ Foto: Ocsya Ade CP/detikKalimantan

Destinasi Wisata

Rumah Radakng Pontianak ramai dikunjungi bila hari libur tiba. Baik dari kalangan masyarakat Dayak itu sendiri maupun dari masyarakat multi etnis. Mereka sengaja datang bersama keluarga untuk melihat keindahan rumah adat tersebut.

"Rumah Radakng Pontianak ini simbol warisan budaya yang patut dibanggakan. Selain sebagai landmark yang sangat populer, juga punya daya tarik tersendiri. Apali keberadaannya di pusat kota," kata seorang pengunjung, Kamiludin kepada detikKalimantan, Minggu (14/9/2025).

Pria yang akrab disapa Kamil Onte ini sedang asyik mengabadikan setiap penjuru Rumah Radakng Pontianak menggunakan ponselnya. Menurut dia, bangunan ini sangat indah dan melambangkan keberagaman karena letaknya bersebelahan dengan rumah adat Melayu.

"Pernah ke Rumah Radakng Pontianak, tapi tidak sampai keliling seperti ini. Saya tertarik mengelilingi dan ingin tahu apa saja di rumah ini setelah melihat konten viral Rizky Kabah," katanya.

Ia juga mengaku mengetahui soal masyarakat Dayak yang merasa dihina Rizky Kabah melalui kontennya. Ia pun mendukung pihak kepolisian untuk menuntaskan permasalahan tersebut.

"Saya berharap orang-orang seperti Rizky Kabah ini segera ditangkap. Karena sangat meresahkan," harapnya.




(sun/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads