Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menegaskan komitmennya dalam mendorong produktivitas seniman lokal dan pelaku industri kreatif. Dukungan itu diwujudkan lewat insentif, fasilitas, hingga penyediaan ruang ekspresi.
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri mengatakan, meski jumlah seniman kontemporer di Kukar belum banyak, mereka tetap menjadi aset berharga yang harus dijaga.
"Seni bukan sekadar hobi, tapi juga bisa menjadi profesi yang menunjang kebutuhan hidup," kata Aulia saat berbincang soal pengembangan seni dan budaya di Kukar, Minggu, (24/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Pemkab Kukar tengah membangun Gedung Kekraf (Kreatif dan Ekonomi Kreatif) sebagai pusat kegiatan seni sekaligus ruang kolaborasi.
"Gedung ini diharapkan jadi wadah produktif melahirkan karya baru serta mempertemukan berbagai komunitas seni dalam satu ekosistem," ujarnya.
Selain itu, Aulia juga menanggapi usulan seniman senior agar Serapo, salah satu ruang seni di Kukar, bisa kembali diaktifkan. Menurutnya, aspirasi tersebut akan ditindaklanjuti karena sejalan dengan upaya menghidupkan ruang-ruang ekspresi bagi seniman.
Aulia menekankan bahwa profesi seniman ke depan harus dipandang setara dengan profesi lain, termasuk jurnalis. Dengan dukungan fasilitas dan insentif, ia berharap karya seniman Kukar tidak hanya memperkaya budaya lokal, tapi juga mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.
"Para seniman tidak boleh lagi dipandang sebelah mata. Mereka adalah pilar penting pembangunan daerah berbasis kreativitas dan budaya," pungkasnya.
(bai/bai)