Kerajaan Tertua di Kalimantan, Awalnya Bukan Beragama Hindu

Kerajaan Tertua di Kalimantan, Awalnya Bukan Beragama Hindu

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Jumat, 16 Mei 2025 14:30 WIB
Suku Kutai dan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
Suku Kutai dan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Foto: (dok. istimewa)
Samarinda -

Kita mengenal Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Kalimantan. Bahkan banyak sumber menyebut bahwa kerajaan di wilayah Kalimantan Timur ini adalah kerajaan pertama di Indonesia.

Kerajaan Kutai dikenal sebagai kerajaan Hindu. Namun sebenarnya awal mula kerajaan ini bukan beragama Hindu. Bagaimana sejarahnya? Simak penjelasan di bawah ini.

Bukti Sejarah Kerajaan Kutai

Dilansir dari buku Sejarah oleh M. Habib Mustopo, Kerajaan Kutai diketahui keberadaannya melalui penemuan sejumlah patung di sebuah gua di Gunung Kombang dan tujuh buah prasasti Yupa di muara Sungai Mahakam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laman Kemdikbud, dijelaskan bahwa Yupa itu ditemukan dalam dua periode. Pertama, ada empat prasasti yang ditemukan pada 1879 di bukit Belubus, Muara Kaman, pedalaman sungai Mahakam, Kabupaten Kutai. Pada 1940, kembali ditemukan tiga prasasti lainnya di situs yang sama.

Setelah dilakukan penelitian dan perbandingan dengan prasasti di India, Yupa tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-4 Masehi. Maka Kerajaan Kutai diyakini sudah berdiri pada masa itu.

Adapun tujuh Yupa ini ditulis menggunakan huruf Pallawa Awal dengan bahasa Sansekerta. Sansekerta merupakan bahasa Hindu asli, sedangkan Pallawa adalah huruf yang dipakai oleh penganut Hindu di India Selatan di kisaran 400 Masehi.

Isi dari Yupa tersebut antara lain bertuliskan silsilah raja-raja Kerajaan Kutai. Selain itu tertulis pula kisah mengenai Raja Mulawarman, seperti ketika dia mengadakan kenduri hingga memberikan sedekah dengan nilai yang besar.

Perkembangan Agama Kerajaan Kutai

Meski dikenal sebagai kerajaan Hindu, raja dan masyarakat Kutai pada awalnya tidaklah menganut Hindu. Dalam buku Sejarah Ringkas Kerajaan Kutai: Sejarah Peradaban Leluhur Nusantara oleh Ainun Lathifa, awalnya mereka menganut agama asli penduduk lokal.

Pendiri dan raja pertama Kerajaan Kutai atau Kutai Martadipura adalah Kudungga. Nama tersebut diyakini merupakan nama dari suku setempat. Masyarakat setempat menganut aliran kepercayaan, namun bukan animisme, dinamisme, maupun totemisme.

Diyakini bahwa agama tersebut adalah Kaharingan yang juga dianut oleh masyarakat suku Dayak. Seperti diketahui Dayak merupakan suku asli dan terbesar di Kalimantan.

Agama Hindu baru dianut oleh raja selanjutnya yang bernama Aswawarman. Oleh karenanya, nama Kudungga tidak disebut dalam Yupa sebagai pendiri kerajaan.

Nama 'warman' merupakan nama Hindu dari India. Nama ini menunjukkan kasta ksatria yang satu tingkat di bawah brahmana. Penggunaan nama ini juga diteruskan anak Aswawarman yang bernama Mulawarman.

Keruntuhan Kerajaan Kutai

Dalam Modul Pembelajaran SMA Kelas X Sejarah Indonesia: Perkembangan Kehidupan Masyarakat Pemerintahan dan Budaya pada Masa Kerajaan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia oleh Dra Veni Rosfenti, MPd, dijelaskan penyebab keruntuhan Kerajaan Kutai.

Kerajaan Kutai Martadipura runtuh saat raja terakhirnya, Maharaja Dharma Setia dibunuh oleh Raja Kutai Kartanegara ke-13, yaitu Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.

Kerajaan Kutai Kartanegara kemudian menjadi Kerajaan Islam yang bernama Kesultanan Kutai Kartanegara. Sejak 1735 Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan, yaitu Sultan Aji Muhammad Idris.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads