Masa Jaya Kutai Kartanegara yang Pernah Berlimpah Emas

Masa Jaya Kutai Kartanegara yang Pernah Berlimpah Emas

Anindyadevi Aurellia - detikKalimantan
Rabu, 07 Mei 2025 20:01 WIB
Suku Kutai dan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Foto: (dok. istimewa)
Samarinda -

Jauh sebelum adanya gemerlap peradaban masa kini, tersimpan sejarah kejayaan kerajaan-kerajaan besar di Nusantara. Salah satunya pernah berdiri megah di atas tanah Kalimantan, yakni Kerajaan Kutai.

Berada di Pulau Seribu Sungai, begitu julukan Kalimantan kini, Kerajaan Kutai dikenal berlimpah kekuatan dan kekayaan alam, utamanya emas. Pada masa jayanya di masa kerajaan, Kutai Kartanegara tak hanya menjadi simbol kemegahan budaya dan politik, tetapi juga mencerminkan betapa suburnya tanah Kalimantan yang menyimpan cadangan emas berlimpah.

Kekuasaan yang stabil dan berpengaruh, membuat rakyat Kutai sejahtera dan berlimpah emas yang bisa didapat dengan mudah dari hibah kerajaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa Jaya Kutai Kartanegara yang Berlimpah Emas

Kerajaan Kutai dikenal sebagai kerajaan Hindu pertama sekaligus tertua di Indonesia, yang didirikan sekitar abad ke-4 M atau sekitar tahun 400 Masehi. Menurut buku Sejarah karya M. Habib Mustopo, kerajaan ini terletak di tepian Sungai Mahakam, tepatnya di Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Dalam prasasti yupa, diketahui bahwa pendiri Kerajaan Kutai adalah Aswawarman, cucu dari Kudungga, seorang tokoh dari Kerajaan Campa (sekarang wilayah Kamboja) yang bermigrasi ke Indonesia. Raja yang menggantikan Aswawarman adalah Mulawarman.

Pada masa inilah dianggap menjadi masa kejayaan di Kutai. Mulawarman dikenal sebagai raja terbesar Kerajaan Kutai. Ia memeluk ajaran Hindu aliran Siwa dan dianggap seperti Dewa Matahari karena kedekatannya dengan rakyat dan kaum brahmana.

Dikisahkan bahwa Raja Mulawarman sangat dermawan. Ia memberikan hadiah berupa minyak, lampu, serta 20.000 ekor sapi kurban kepada para brahmana sebagai tanda terima kasih. Sebagai penghormatan, para brahmana kemudian mendirikan prasasti yupa untuk mengenang peristiwa tersebut.

Masa pemerintahan Raja Mulawarman dianggap sebagai puncak kejayaan Kerajaan Kutai. Ia tidak hanya memperhatikan kesejahteraan rakyat, tetapi juga mempersembahkan emas dalam ritual keagamaan sebagai bentuk pengabdian kepada para dewa.

Peninggalan Logam dari Kerajaan Kutai

Disadur dari buku Kerajaan Kutai Kartanegara: Menilik Sejarah Pemerintahan oleh Mohammad Taufik, beberapa bukti Kutai pernah berlimpah emas dapat ditengok dari peninggalan beberapa benda logam dan emas berikut. Benda-benda ini masih tersimpan di Museum Mulawarman, Kutai Kartanegara:

1. Kura-Kura Emas

Salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Kutai adalah sebuah benda berbentuk kura-kura berlapis emas yang memiliki keunikan tersendiri. Artefak ini ditemukan di daerah Long Lalang, yang terletak di dekat Sungai Mahakam.

Menurut catatan sejarah, kura-kura emas tersebut merupakan hadiah dari seorang pangeran dari Tiongkok kepada seorang putri dari Kutai sebagai bentuk persembahan atau mahar. Selain itu, benda ini juga digunakan dalam upacara penobatan sultan.

2. Kalung Ciwa

Kalung Ciwa merupakan warisan budaya dari masa Kerajaan Kutai yang ditemukan pada tahun 1890, ketika Sultan Aji Muhammad Sulaiman masih memerintah.

Kalung ini ditemukan oleh warga sekitar Danau Lipan di kawasan Muara Kaman. Bentuknya nampak seperti kalung manik biasa, hanya saja terdapat liontin mirip seperti koin emas bergambar simbol dewa.

3. Kalung Uncal

Kalung emas ini memiliki liontin yang diukir dengan relief kisah Ramayana. Dahulu digunakan sebagai perlengkapan kebesaran Kerajaan Kutai Martadipura, dan kemudian dipakai oleh Sultan Kutai Kartanegara setelah kerajaan tersebut ditaklukkan. Asal-usul kalung ini diyakini berasal dari India, tepatnya dari daerah bernama Unchele.

4. Uang Logam 2 Β½ Sen

Merupakan koin berbentuk bundar dan pipih, terbuat dari tembaga. Di sisi depan terdapat gambar mahkota yang melambangkan kekuasaan Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda) pada tahun 1945, sedangkan sisi belakangnya menampilkan tulisan dalam huruf Jawa dan Arab berbahasa Melayu.

5. Stempel, Emblem, dan Koin Kerajaan Paser

Koleksi ini terdiri dari stempel, lambang kerajaan, dan koin peninggalan Kerajaan Paser yang menjadi bukti sejarah eksistensi kerajaan tersebut di wilayah Kalimantan Timur.

Sekilas Keruntuhan Kerajaan Kutai

Menurut jurnal Ri'ayah, runtuhnya Kerajaan Kutai berawal dari pergeseran politik yang terjadi di Jawa pada abad ke-4 M. Hal ini menyebabkan migrasi orang-orang dari Jawa ke wilayah Kalimantan.

Terjadilah konflik antara Kerajaan Kutai Martadipura dengan Kerajaan Kutai Kartanegara. Pertempuran berakhir dengan kemenangan Kutai Kartanegara di bawah pimpinan Raja Pangeran Sinom Panji Mendapa.

Akibatnya, wilayah Kutai Martadipura sepenuhnya jatuh ke tangan Kutai Kartanegara, dan nama kerajaannya pun berubah menjadi Kutai Kertanegara ing Martadipura.

Dalam buku Pusat Kerajaan Kutai Kartanegara Abad XIII-XVII dalam Pembangunan oleh Ni Komang Ayu Astiti, dijelaskan bahwa nama Kutai Kartanegara berasal dari bahasa Sanskerta dan tercatat dalam kitab Negarakertagama. Dalam bahasa Sanskerta, 'Karta' berarti membuat aturan, sedangkan 'Negara' mengacu pada pemerintahan, ibu kota, atau kerajaan.

Nah itulah tadi penjelasan sekilas tentang masa kejayaan Kutai Kartanegara di zaman kerajaan. Semoga menambah pengetahuanmu, ya!




(des/des)
Hide Ads