Lirik Elegi Esok Pagi: Barang Kali di Tengah Telaga Tersisa Butiran Cinta

Lirik Elegi Esok Pagi: Barang Kali di Tengah Telaga Tersisa Butiran Cinta

Suki Nurhalim - detikKalimantan
Rabu, 19 Mar 2025 22:00 WIB
Ebiet G. Ade, Adera dan Segara
Ebiet G. Ade, Adera dan Segara/Foto: Istimewa (dok Instagram @musicastudios)
Balikpapan - Barang kali di tengah telaga ada tersisa butiran cinta. Itulah sepenggal lirik Elegi Esok Pagi yang dinyanyikan Ebiet G. Ade, Adera dan Segara.

Video musik Elegi Esok Pagi sedang trending di YouTube, setelah dirilis pada 12 Februari 2025 di kanal Musica Studios. Hingga saat ini, video tersebut sudah diputar lebih dari 1,4 juta kali.

Dalam kolom deskripsi video musik tersebut, diterangkan lagu dan lirik Elegi Esok Pagi merupakan buah karya Ebiet G. Ade. Kali ini, lagu tersebut diramu dengan melibatkan David dan Lukman NOAH sebagai produser musik.

Lirik Elegi Esok Pagi

Izinkanlah ku kecup keningmu
Bukan hanya ada di dalam angan
Esok pagi kau buka jendela
Kan kau dapati seikat kembang merah

Engkau tahu aku mulai bosan
Bercumbu dengan bayang-bayang
Bantulah aku temukan diri
Menyambut pagi membuang sepi

Izinkanlah aku kenang
Sejenak perjalanan
Hoo...
Dan biarkan ku mengerti
Apa yang tersimpan di matamu
Hoo...

Barang kali di tengah telaga
Ada tersisa butiran cinta
Dan semoga kerinduan ini
Bukan jadi mimpi di atas mimpi

Izinkanlah aku rindu
Pada hitam rambutmu
Hoo...
Dan biarkan ku bernyanyi
Demi hati yang risau ini
Hoo...

Barang kali di tengah telaga
Ada tersisa butiran cinta
Dan semoga kerinduan ini
Bukan jadi mimpi di atas mimpi

Sekilas tentang Elegi Esok Pagi

Dalam kolom deskripsi video musik tersebut juga diterangkan Ebiet merupakan salah satu legenda dalam musik Indonesia. Ia kembali menyuguhkan karya istimewanya itu dengan merilis versi baru dari Elegi Esok Pagi.

Ebiet berkolaborasi dengan dua putranya, Adera dan Segara, serta melibatkan David dan Lukman NOAH. Kolaborasi lintas generasi itu menciptakan harmoni penuh makna dan emosi.

Elegi Esok Pagi mengisahkan perenungan mendalam tentang kehilangan, harapan, dan perjalanan hidup. Kini, dengan aransemen yang lebih modern, lagu tersebut dihidupkan kembali tanpa menghilangkan esensi kehangatan dan kedalaman emosi yang menjadi ciri khasnya.

Menurut Ebiet, proyek tersebut lebih dari sekadar merekam ulang. Itu adalah warisan musik yang ingin diteruskan kepada generasi selanjutnya.

"Lagu ini memiliki tempat khusus di hati saya. Bisa membawakannya kembali bersama Adera, Segara, David, dan Lukman memberikan makna yang lebih dalam," ujar Ebiet.

"Beliau selalu menjadi inspirasi kami dalam bermusik. Bisa menyanyikan lagu ini bersama beliau adalah pengalaman luar biasa," ungkap Adera dan Segara.

Elegi Esok Pagi mendapat aransemen baru yang lebih kaya secara musikal. Namun, mereka tetap mempertahankan atmosfer syahdu dari versi aslinya.


(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads