Menuju 2026 Tanpa Impor Beras

Nasional

Menuju 2026 Tanpa Impor Beras

Shafira Cendra Arini - detikKalimantan
Selasa, 30 Des 2025 16:00 WIB
Ilustrasi beras
Ilustrasi beras. Foto: Getty Images/iStockphoto/Fahroni
Jakarta -

Pemerintah memastikan Indonesia tidak akan mengimpor beras pada 2026 mendatang, baik untuk beras konsumsi maupun industri. Kebijakan tersebut ditetapkan dalam Rapat Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2026 yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/12/2025).

Dilansir detikFinance, rapat itu juga dihadiri oleh Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman dan perwakilan dari beberapa kementerian lain, termasuk Kementerian Perdaganganm Kementerian Perindustrian, dan Badan Pusat Statistik.

Zulhas enggan berkomentar ketika dimintai keterangan oleh awak media seusai rapat. Keterangan lebih lengkap diserahkan kepada Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Bidang Pangan Tatang Yuliono. Zulhas hanya mengatakan ada keputusan yang sudah diambil dalam rapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada keputusan, disampaikan ke Pak Deputi, Pak Tatang. Biar jelas, ini yang minta apa, usul apa," katanya.

Sementara itu, Tatang mengatakan bahwa pemerintah menyepakati angka impor komoditas gula, daging industri, hasil perikanan, dan pergaraman. Tatang menegaskan tidak ada impor beras tahun depan.

"Nggak ada (kuota impor beras), semuanya (beras konsumsi dan industri) nggak ada," ujarnya singkat.

Pemerintah, lanjut dia, lebih banyak membuka keran impor untuk kebutuhan industri pada tahun depan. Total kuota impor yakni 4,86 juta ton, mulai dari gula hingga garam. Untuk gula, misalnya, pemerintah akan membuka impor sebanyak 3.124.394 ton gula industri dan 508.360 ton gula Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dan Kawasan Berikat (KITE KB).

"Konsumsi kita enggak ada impor. Jadi untuk konsumsi kita tidak ada impor," tegasnya.

Pemerintah juga diketahui akan segera mengumumkan swasembada beras dan jagung pada awal tahun 2026. Hal ini didukung dengan surplus produksi beras sebesar 4,7 juta ton.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) sempat memaparkan, periode Januari hingga Desember 2025, produksi beras RI mencapai 34,77 juta ton. Angka tersebut naik 13,54% dibandingkan dengan periode tahun 2024.

"Satu tahun ini kita sudah bisa swasembada, nanti Mentan akan umumkan akhir Desember (atau awal Januari) bahwa kita sudah swasembada," kata Zulhas.

Selain beras, produksi jagung juga mencatatkan tren positif. Jumlahnya menembus 16,55 juta ton atau naik 9,34% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menyampaikan bahwa pada akhir bulan ini atau awal tahun depan, pemerintah akan mengumumkan bahwa Indonesia berhasil swasembada beras.

Artikel ini telah tayang di detikFinance.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads