Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Kilang Balikpapan akan diresmikan dalam waktu dekat. Ia menakar kapasitas produksi minyak pada 2026 bakal bertambah signifikan, hingga melebihi 100 ribu barel.
Dilansir detikFinance, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 Desember 2025 mendatang.
"Ke depan di 2026 RDMP kita di Kalimantan Timur itu sudah diresmikan. Insyaallah tanggal 17 Desember besok. Itu bisa menambah kurang lebih sekitar 100 ribu barel lebih," terang Bahlil di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Menurut dia, dengan adanya penambahan kapasitas produksi ini, Indonesia akan mengurangi impor solar dan avtur. Pihaknya berencana menggunakan campuran biodiesel pada Bahan Bakar Minyak (BBM) solar sebesar 50% atau B50 yang akan dimulai pada Semester II-2026.
"Maka kita surplus solar kurang lebih sekitar 4 juta ton di 2026. Jadi kita menghemat devisa kita. Avtur juga begitu, karena kita sudah surplus di solar," terang Bahlil.
"Maka bahan baku yang tadinya solar kita mau dorong untuk bikin avtur. Supaya tidak perlu lagi kita import avtur. Maka dengan demikian yang kita impor tinggal apa? Tinggal bensin," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, proyek pengembangan kilang RDMP Balikpapan terdiri dari fasilitas produksi dan juga fasilitas pendukung, termasuk fasilitas infrastruktur oil storage untuk 2 juta barel. Harapannya proyek ini dapat cepat beroperasi guna memenuhi 22-25% kebutuhan BBM nasional.
Kilang Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menelan investasi sebesar US$ 7,4 miliar atau setara dengan Rp 126 triliun. Proyek ini menjadi salah satu investasi terbesar dilakukan BUMN dalam satu titik kegiatan untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM).
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung sebelumnya juga mengatakan tidak butuh waktu lama lagi untuk menyelesaikan proyek Kilang Balikpapan ini. Fasilitas Kilang Balikpapan ditujukan untuk mendukung visi ketahanan energi dan ketahanan nasional secara keseluruhan yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi, untuk kesiapan secara fasilitas masih ada penyempurnaan sekitar 1-2% yang kita harapkan dalam beberapa hari ke depan itu bisa diselesaikan 100% sehingga siap untuk diresmikan. Yang 1,5% itu ada detail-detail pekerjaan saja," jelasnya.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video "Video: Apresiasi Program MBG, Bahlil Cerita Pernah Busung Lapar"
(des/des)