Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdampak bencana dan kreditnya belum lunas kemungkinan akan mendapat keringanan berupa penghapusan utang.
Dilansir detikFinance, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah mengungkapkan rencana penghapusan utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Skemanya masih dalam pembahasan.
"Nah ini lagi kita bicarakan. Pak Presiden kan juga sudah menyampaikan bahwa akan membebaskan KUR bagi yang terkena dampak bencana," ujar Maman di Jakarta, Senin (8/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan ini, pihak Kementerian UMKM akan memanggil bank-bank penyalur KUR untuk membahas skema penghapusan utang kredit ini. Bank-bank pemberi kredit rencananya akan diminta memetakan masing-masing debitur UMKM terdampak bencana. Khususnya mereka yang mengalami dampak paling parah seperti kehilangan tempat usaha atau rumah.
"Contohnya ada UMKM yang sudah terdampak secara permanen, misalnya ya karena betul-betul sudah nggak bisa, rumahnya hancur, tempat usahanya hancur. Nah ini kan kita harus pikirkan. Nah langkah-langkahnya akan kita rumuskan," lanjutnya.
Maman berharap kebijakan ini nantinya dapat meringankan beban masyarakat korban bencana sekaligus membantu pemulihan mereka. Ia menegaskan skemanya harus dikoordinasikan dengan stakeholder terkait supaya tepat sasaran dan efektif.
"Nanti kita detailkan seperti apa nanti kriterianya, klasifikasi seperti apa. Tapi yang penting kita harus memberikan keringanan, beban terhadap kondisi mereka," ujar Maman.
Ketika ditanya terkait perkiraan sementara jumlah UMKM terdampak yang akan menerima bantuan atau besaran kredit yang dihapuskan, Maman belum dapat memastikan. Menurutnya, sampai saat ini proses penanggulangan bencana masih berjalan dan masih banyak daerah yang belum terjangkau.
"Belum bisa, karena situasi di lapangan kita juga belum tahu nih. Korban saja sampai sekarang terus bertambah dari jumlahnya sekian bertambah lagi, bertambah lagi. Jadi kita nanti akan petakan dulu. Makanya saya belum berani bicara berapa jumlahnya segala macem," ucapnya.
"Ini kan masih banyak juga daerah-daerah yang memang masih terputus. Tim penanggulangan bencana kita juga belum bisa masuk karena ada jalan, jembatan yang terputus segala macam gitu. Jadi saya pikir angka ini kita belum bisa bicara," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di detikFinance.
(des/des)
