Si Hama Penyembuh Luka dari Bulungan yang Lebih Sering Jadi Ikan Asin

Si Hama Penyembuh Luka dari Bulungan yang Lebih Sering Jadi Ikan Asin

Oktavian Balang - detikKalimantan
Sabtu, 06 Des 2025 06:00 WIB
Ikan gabus dikenal sebagai ikan udun oleh masyarakat lokal suku Tidung di Salim Batu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Ternyata, ikan itu juga menyimpan potensi medis luar biasa.
Ikan gabus di Kabupaten Bulungan/Foto: Istimewa
Bulungan -

Ikan gabus dikenal sebagai ikan udun oleh masyarakat lokal suku Tidung di Salim Batu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Ternyata, ikan itu juga menyimpan potensi medis luar biasa.

Selama ini, ikan tersebut melimpah ruah dan hanya berakhir menjadi ikan asin dengan harga jual yang kian merosot. Di Desa Salim Batu, pasokan ikan dengan nama latin Channa striata itu seolah tak ada habisnya.

Ahmad Badawi, seorang pelajar SMK yang bekerja paruh waktu di tempat pengolahan ikan asin setempat, menceritakan betapa melimpahnya ikan udun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya yang antar itu bukan cuma nelayan, kadang anak kecil, maupun orang tambak. Kalau orang tambak panen, pasti ada ikan gabus, yang mereka katakan ikan hama. Sekali mereka panen bisa berton-ton. Dulu yang paling banyak diterima sampai 2 ton 800 kilogram," ungkap Ahmad kepada detikKalimantan, Jumat (5/12/2025).

Ahmad, yang sudah menekuni pekerjaan membelah ikan sejak tahun 2022, menuturkan harga jual ikan justru mengalami penurunan. "Kalau diterima sekarang Rp 8 ribu per kilo. Dulu sekitar tahun 2020-an sempat Rp 10 ribu. Turun karena di Banjarmasin (tempat pengiriman) sering banjir stok," jelas siswa kelas 2 SMK yang bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.

Secara tradisional, masyarakat Salim Batu sebenarnya sudah mengetahui khasiat ikan gabus itu. Ahmad menyebut sering ada warga dari kota yang mencari ikan udun khusus untuk kerabat yang pascaoperasi.

"Ada masyarakat luar cari ikan udun, katanya buat anaknya habis operasi. Orang tua zaman dulu juga bilang kalau kena pisau atau operasi, makan ikan udun biar cepat sembuh," tutur Ahmad.

Ikan gabus dikenal sebagai ikan udun oleh masyarakat lokal suku Tidung di Salim Batu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Ternyata, ikan itu juga menyimpan potensi medis luar biasa.Ikan asin gabus/ Foto: Istimewa

Saat ini, proses pengolahan di Salim Batu masih sangat konvensional. Ikan ditimbang, digiling untuk buang sisik, dipotong kepalanya, dibelah, lalu digarami selama 3 hari 2 malam sebelum dijemur.

"Ikan dikirim ke Banjarmasin, biasanya dijemput dengan truk dan diantar lintas Kalimantan," imbuhnya.

Di balik statusnya yang kadang dianggap hama tambak dan harganya yang fluktuatif, ikan udun atau haruan (sebutan khas Kalimantan) ini menarik perhatian dunia medis. Dokter spesialis bedah, dr. Ihya SpB FICS AIFO-K RS, mengungkapkan rencana penelitian untuk memanfaatkan kulit ikan haruan khas Kalimantan sebagai biomaterial alternatif dalam penanganan luka bakar.

"Kulit ikan gabus itu kita ketahui kaya akan kolagen tipe 1 dan senyawa bioaktif yang punya potensi mempercepat penyembuhan luka," ujar dr. Ihya kepada detikKalimantan. Jumat (5/12/2025).

Menurutnya, inovasi ini bisa menjadi solusi ekonomis dibandingkan penggunaan modern dressing (balutan luka modern) yang saat ini mayoritas masih impor dan berharga mahal.

"Harapannya inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi dunia medis, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat perikanan di Kalimantan Utara," tambahnya.

Halaman 3 dari 3


Simak Video "Video: Pangdam Mulawarman Bicara Penyebab Anggota TNI Serang Mapolres Tarakan"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads