Kalbar Bakal Punya Pembangkit Nuklir Pertama RI, Beroperasi 2032

Nasional

Kalbar Bakal Punya Pembangkit Nuklir Pertama RI, Beroperasi 2032

Heri Purnomo - detikKalimantan
Kamis, 04 Des 2025 19:01 WIB
SAINT VULBAS, AIN, FRANCE - 2025/06/22: Bugey Nuclear Power Plant in Saint Vulbas. Γ‰lectricitΓ© de France (EDF) is considering possible reductions in electricity production at the nuclear power plant starting Monday, June 23, 2025, due to the heatwave in France. (Photo by Romain Doucelin/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images
Balikpapan -

Indonesia bakal membangun pembangkit nuklir pertama di Indonesia, yakni di Kalimantan Barat (Kalbar) dan Bangka. Rencananya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tersebut akan beroperasi pada 2032.

"Target PLTN pertama beroperasi di tahun 2032," kata Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Haendra Subekti di Kantor Bapeten, dikutip detikFinance, Kamis (4/12/2025).

Haendra mengatakan proyek akan ditangani oleh anak usaha PLN, yakni PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power. Ia mengatakan PLN Nusantara Power mendapatkan wilayah Bangka, sementara Indonesia Power menggarap proyek PLTN di Kalimantan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada dua anak usaha PLN yang mendapatkan tugas Nusantara Power dapat bagian Bangka dan Indonesia Power Kalimantan," katanya.

Saat ini pemerintah sedang mempercepat penyusunan regulasi berupa Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengoperasian PLTN atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Prosesnya tinggal penandatanganan dari Kementerian/Lembaga.

"Rentang waktu, setelah Perpres ini ditandatangani Presiden, maka enam bulan kemudian, tapak itu sudah harus ditetapkan, termasuk izin tapaknya. Setahun setelah tapak itu harus sudah masuk tahap izin konstruksi harus sudah terbit," katanya.

Sebagai informasi, dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034 menyebut Kabupaten Melawi, Kalbar memiliki potensi sumber energi yang melimpah berupa tenaga air, biomassa, biogas, batubara, dan uranium/thorium.

"Namun, pemanfaatan nuklir sebagai energi primer masih menunggu adanya kebijakan dari Pemerintah yang didukung studi kelayakan pembangunan PLTN," tulis dokumen tersebut dikutip, Senin (16/6/2025).

Meski begitu, dalam dokumen RUPTL tersebut dijelaskan bahwa pembangunan dan pengoperasian PLTN harus mensyaratkan jaminan pasokan bahan bakar nuklir, pengelolaan limbah radioaktif, memastikan keselamatan dan keamanan, serta memenuhi persyaratan, ketentuan perundangan yang berlaku dan rekomendasi dari IAEA.

Terdapat 28 wilayah potensial, termasuk yang sudah dilakukan evaluasi, survei serta pra survei sebelumnya. Dari 28 wilayah potensial ini bisa dibangun PLTN dengan kapasitas hingga 70 GW.Berdasarkan wilayah potensial tersebut, serta mengacu kepada kebutuhan sistem kelistrikan nasional, potensi PLTN pada tahap awal direncanakan akan dibangun di Sistem Sumatera dan Kalimantan.

Baca artikel selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads