Jadi Beli Emas Bulan Ini Nggak? Simak Prediksi Harganya

Jadi Beli Emas Bulan Ini Nggak? Simak Prediksi Harganya

Herdi Alif Al Hikam - detikKalimantan
Senin, 01 Des 2025 10:59 WIB
Harga Emas Hari Ini di Jogja 13 November 2025: LM-Pegadaian Kompak Melejit!
Ilustrasi harga emas. Foto: Robert Lens/Pexels
Jakarta -

Harga emas mengalami tren positif belakangan ini. Namun bagaimana dengan Desember 2025 ini? Prediksi berikut ini bisa jadi pertimbangan buat detikers apakah mau beli emas bulan ini.

Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas diprediksi mengalami penguatan menjanjikan pada Desember 2025 ini. Hal ini karena terdapat banyak sentimen pendukung dari luar negeri, terutama dari Amerika Serikat.

Diperkirakan harga emas berpotensi naik menjadi US$ 4.263 per troy ons atau sekitar Rp 2,44 juta per gram untuk harga domestik. Secara mingguan, harganya bisa menguat sampai US$ 4.328 per troy ons atau sekitar Rp 2,58 juta per gram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kalau seandainya naik di hari Senin, kemungkinan besar di US$ 4.263 per troy ons. Kemudian logam mulianya di Rp 2,44 juta, itu di resis yang pertama," ungkap Ibrahim dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (30/11/2025).

Hal ini salah satunya disebabkan adanya optimisme di pasar setelah pemerintahan federal Amerika Serikat (AS) kembali aktif usai sempat mengalami shutdown. Sebab, data perekonomian AS akan kembali diumumkan untuk bulan September dan Oktober setelah keduanya tidak bisa diumumkan karena shutdown terjadi.

Terlihat data ekonomi September, seperti inflasi dan tenaga kerja, menunjukkan angka positif saat diumumkan setelah pemerintahan federal shutdown. Data ini mungkin akan mendorong Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk melakukan penurunan suku bunga yang pada akhirnya menguatkan harga emas.

"Kemungkinan besar harga emas dunia maupun logam mulia ini akan mengalami kenaikan dalam awal-awal bulan Desember terutama adalah di minggu pertama. Yang pertama adalah kita tahu bahwa pasca pemerintahan federal Amerika libur panjang 43 hari ya banyak sekali data yang tidak dirilis," jaga Ibrahim.

Faktor dari dalam Indonesia, kenaikan harga emas disebabkan karena permintaan dan penawaran. Stok emas disebut mengkhawatirkan setelah masalah yang terjadi pada PT Freeport yang masih sulit melakukan produksi setelah sederet kejadian di tambangnya dan juga smelternya.

"Terkait masalah supply dan demand permintaan logam mulai dan emas di Indonesia cukup tinggi, karena Freeport baru bisa produksi bulan April, kemungkinan Mei itu baru menghasilkan logam mulia," papar Ibrahim.

Freeport awalnya mengasumsikan dapat memproduksi emas 50 ton, kini cuma bisa memproduksi 25 ton saja. Artinya ada penurunan pasokan emas di dalam negeri yang memicu naiknya harga emas.

"Dengan adanya permasalahan teknis di lapangan, ini yang membuat harga emas ini walaupun turun akan terbatas, tapi naik akan tinggi karena supply demand tidak seimbang," pungkas Ibrahim.

Baca artikel selengkapnya di sini.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads