TNI Angkatan Udara (AU) punya pesawat angkut baru. Pesawat Airbus A4000M, produk terbaru dari Airbus Military itu sudah mendarat di Indonesia dan menjadi pesawat terbesar milik TNI AU.
Pesawat berwarna abu-abu tersebut bernomor registrasi A-4001. Pesawat kebanggaan TNI AU ini tampil gagah dengan tulisan 'TNI ANGKATAN UDARA' pada badannya.
Pesawat tersebut akan ditempatkan di Skuadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dikutip dari detikNews, angkutan milik TNI AU ini mampu membawa muatan hingga 30 ton dan menjangkau jarak sejauh 2.400 mil laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu keunggulan Airbus A400M mampu beroperasi di landasan pendek, sempit, bahkan tidak beraspal. Ini sangat krusial dalam misi-misi tanggap bencana atau operasi di daerah terpencil.
Pesawat militer ini dirancang sebagai pesawat Multi Role Tanker Transport (MRTT) yang mampu beroperasi untuk berbagai misi baik dalam operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP). Untuk operasi selain perang, Airbus A400M bisa digunakan untuk mendukung pergeseran misi militer, air to air refueling, serta bantuan kemanusiaan.
A400M juga bisa berfungsi sebagai pesawat tanker atau pengisian bahan bakar di udara. Dengan sistem refueling yang kompatibel dengan berbagai jenis pesawat, A400M dapat memperpanjang durasi misi udara dan menambah daya jelajah armada TNI AU.
A400M diawaki dua pilot dan satu loadmaster dengan dilengkapi empat mesin turboprop Europrop International TP400-D6, Masing-masing mesinnya mampu menghasilkan 11.000 horse power.
Dengan tenaga besar itu, A400M memiliki mesin pesawat militer terkuat di dunia. Saat lepas langas, pesawat ini memiliki bobot maksimum 141 ton, kecepatan maksimum 433 knot (0,72 Mach) dan mampu terbang selama 8 jam tanpa pengisian bahan bakar hingga ketinggian 40.000 kaki.
Dimensi pesawat ini memiliki panjang 45,1 meter, tinggi 14,7 meter dan bentang sayap 42,4 meter. Ruang kargonya berukuran 23,1 Γ 4 Γ 4 meter, dengan kapasitas angkut hingga 37 ribu kg.
Pesawat ini juga dilengkapi sistem avionik modern, seperti Head Up Display (HUD), Navigation and Tactical Display (NTD), Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM), serta sistem komunikasi dan navigasi berbasis GPS, GNSS, FMS, dan IRS.
Tak hanya itu, Airbus A400M juga dengan sistem surveilance (TCAS, TAWS, DASA, RWR) yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran situasional dan kinerja dalam setiap penerbangan.
Hari ini Presiden Prabowo Subianto telah menyerahkan pesawat itu secara simbolis kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Prabowo meyakini pesawat angkut terbesar TNI Angkatan Udara (AU) itu dapat digunakan untuk misi kemanusiaan di Gaza. Prabowo mengatakan pesawat itu dapat digunakan untuk bantuan logistik dan evakuasi korban di wilayah konflik.
"Saya kira ini mampu, sangat mampu (mengangkut bantuan logistik) tapi ini saya kira lebih berpengaruh dalam evakuasi yang luka-luka, yang perlu operasi dan sebagainya," ujar Prabowo saat ditanya peluang pesawat itu digunakan untuk misi kemanusiaan di Gaza.
"Makanya kita bikin modul operasi udara, operasi ambulans udara dan TNI saya perintahkan untuk menambah batalyon-batalyon kesehatan. Jadi batalyon tim kesehatan tidak hanya mendukung bencana di wilayah nasional. Tapi seandainya ada kemanusiaan yang terjadi peristiwa di mana-mana kita juga bisa hadir," ujarnya.
Prabowo mengatakan Indonesia merupakan bagian dari komunitas dunia. Sehingga, katanya, RI harus siap membantu negara lain yang membutuhkan bantuan saat bencana.
"Ingat waktu kita peristiwa tsunami di Aceh banyak negara datang bantu kita. Waktu kita ada masalah di Sulawesi Tengah, di Palu, juga banyak negara bantu kita. Jadi kita juga sebagai bagian dari komunitas dunia kita harus juga bantu negara-negara dalam kesulitan," kata Prabowo.
Prabowo pun memerintahkan Kementerian Pertahanan segera memesan modul ambulans udara untuk dipasang pada pesawat Airbus A400M. Selain itu, Prabowo menginstruksikan TNI agar melengkapi pesawat itu dengan alat untuk mengatasi kebakaran hutan.
"Dan juga saya sudah instruksikan untuk diperlengkapi dengan alat-alat untuk menghadapi kebakaran hutan," katanya.
Dengan pemasangan modul ambulans dan perlengkapan penanganan kebakaran hutan, kata dia, akan menambah kekuatan TNI dalam membantu menangani masalah yang ada di masyarakat.
"Jadi ini nanti menambah kekuatan kita TNI adalah alat negara yang ikut sangat besar peranannya dalam menghadapi bencana menghadapi kesulitan, menghadapi masalah-masalah kepentingan masyarakat," kata dia.
(aau/aau)
