Di saat banyak perusahaan mengembangkan smartphone, Meta lebih yakin dengan smart glasses alias kacamata pintar. Perusahaan Mark Zuckerberg dkk ini menilai kacamata pintar adalah masa depan perangkat komputasi.
Hal tersebut disampaikan Chief Product Officer Meta, Chris Cox, terkait peluncuran Meta Ray-Ban Display. Kacamata dinilai lebih alami dari segi user interface atau antarmukanya.
"Kita berbicara dengannya (kacamata), kita akan melihat bersama mereka. Antarmukanya akan menjadi lebih alami, jadi kami yakin bahwa teknologi wearable yang sangat penting berikutnya adalah sepasang kacamata," kata Cox yang dikutip detikINET dari CNBC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kacamata Meta Ray-Ban Display yang dihargai USD 799 punya layar kecil di dalam lensa yang dikendalikan dengan gerakan tangan menggunakan gelang khusus. Pengguna bisa merekam video, mengirim pesan lewat suara atau secara fisik menggunakan gestur tulisan tangan di lutut.
"Kami mulai dengan hal-hal dasar saja, yaitu berkirim pesan, yang kami tahu adalah hal yang ingin dilakukan orang dengan cara yang lebih lancar," kata Cox.
Jika kacamata pintar Ray-Ban Meta sebelumnya hanya mendukung audio, kini kacamata baru ini memungkinkan orang untuk melihat pesan dan menonton video.
Namun saat melangsungkan demo produk, CEO Mark Zuckerberg gagal menjawab panggilan video dari kepala teknologi Meta, Andrew Bosworth, karena tombol untuk menerima panggilan tidak muncul di layar.
Zuckerberg sebelumnya mengatakan bahwa jika orang tidak dapat menahan keinginan untuk memeriksa ponsel berulang kali bahkan saat sedang bersama teman, Meta punya solusinya yaitu dengan kacamata pintar. Ia yakin, kacamata pintar nanti akan mulai menggantikan smartphone.
Baca artikel selengkapnya di sini.
(fyk/bai)