Kalimantan memiliki satu bandara internasional, yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan. Bandara ini termasuk yang terbesar kelima di Indonesia.
Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman juga kerap disebut Bandara Sepinggan, nama sebelumnya dari kelurahan bandara. Kalimantan juga rencananya bakal punya Bandara Nusantara, letaknya tak jauh dari Bandara Sepinggan.
Sambil menanti bandara internasional untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut, Bandara Sepinggan hingga kini masih terus beroperasi. Bandara di Balikpapan, Kalimantan Timur ini melayani penerbangan domestik dan internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rute dari bandara cukup banyak, mulai dari Batam, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Bali, Lombok, dan Sulawesi. Penerbangan internasional Bandara Balikpapan melayani tiga rute yakni tujuan Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Berdirinya Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
![]() |
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman terletak di Jl Marsma R Iswahyudi, Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dirangkum dari arsip catatan detikcom, laman InJourney, Bandara Sepinggan dan Kementerian Perhubungan, Bandara Sepinggan atau New Sepinggan pada 15 September 2014 berubah nama menjadi Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Kini dikenal sebagai Bandara internasional yang melayani kota Balikpapan dan daerah sekitarnya, bandara ini memulai tahap operasional baru pada 6 Agustus 1997. Bandara Sepinggan mulanya resmi dibuka pada September 1993, kemudian tahun 1995 resmi ditunjuk sebagai bandara Embarkasi Haji kelima, lalu pada Agustus 1997 resmi diluncurkan oleh Presiden Indonesia kedua, Suharto.
Pada tahun 2014 kemudian diubah dengan bangunan dan struktur landasan pacu baru, menggantikan struktur lama di lokasi yang sama. Bandara tersebut pada tahun 2014 diperbarui bangunan dan tampilannya, kemudian diresmikan oleh Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.
![]() |
Pada tahun itu, bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman jadi bandara pertama dengan mal di Indonesia. Pengembangan bandara ini memakan dana Rp 2,1 triliun.
Menko Perekonomian saat itu, Chairul Tanjung, mengatakan penggantian nama agar bandara daerah Kaltim menggunakan nama pahlawan dari daerah setempat. PT Angkasa Pura I membangun ulang terminal Bandara Sepinggan selama periode 2012-2013 untuk gedung empat lantai dengan luasan hingga 110.000 meter persegi.
Sekedar diketahui, Aji Muhammad Sulaiman merupakan Sultan Kutai Kartanegara ke-18 yang memerintah dari tahun 1845 sampai 1899.
Keistimewaan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
![]() |
Indonesia memiliki banyak bandara, dengan beberapa lebih luas karena harus menampung banyak pesawat. Bandara ini biasanya menjadi yang utama sekaligus penghubung menuju airport lain di wilayah tersebut.
Dari 12 bandara yang terbesar di Indonesia, salah satunya terletak di Kalimantan Timur. Salah satu provinsi di Pulau Kalimantan ini punya luas wilayah 127.267,52 kilometer persegi. Provinsi ini menjadi yang ketiga terluas di Indonesia.
Kalimantan Timur (Kaltim) juga dikenal karena menjadi lokasi Titik Nol Nusantara, ikon dari Ibu Kota Nusantara (IKN), yang kini sering dikunjungi sebagai tempat berfoto. Lokasi IKN sedang digarap untuk wacana pindah ibu kota.
![]() |
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman punya luas mencapai 23.335 m2, bandara ini melayani trayek penerbangan domestik dan internasional. Sepanjang 2024, bandara melayani total 53 rute dan lebih dari 3 juta penumpang.
Bandara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura (AP) I, termasuk sebagai bandara tersibuk keenam di Indonesia dan bandara tersibuk di Kalimantan.
Kode bandara tersebut ialah BPN, sebagai kode yang membedakan antara satu bandara dengan yang lainnya dan memudahkan fasilitas komunikasi antara pengontrol lalu lintas udara dan pilot.
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman melayani 53 rute. Bandara ini juga dilengkapi berbagai fasilitas seperti 11 unit garbarata, 74 check ini counter dan 8 unit ban berjalan (conveyor belt). Terdapat setidaknya 8 fasilitas umum di dalam bandara yakni apotek, ATM, coffee shop, minimarket, pusat oleh-oleh, restoran, toko souvenir, dan toilet.
Terminal bandara dibangun dengan konsep eco green building, yang mengadopsi lebih banyak cahaya matahari. Dipadu pula dengan ornamen khas Kalimantan Timur. Terdapat taman yang asri, sehingga kesan hijau nampak di dalam terminal bandara.