Prabowo Minta Malaysia Segera Bangun PLBN di Sarawak-Sabah

Nasional

Prabowo Minta Malaysia Segera Bangun PLBN di Sarawak-Sabah

Herdi Alif Al Hikam - detikKalimantan
Selasa, 29 Jul 2025 16:32 WIB
Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim membahas sejumlah hal dalam konsultasi tahunan ke-13 antara Indonesia-Malaysia di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Prabowo Subianto (kanan) dan Anwar Ibrahim. Foto: (Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim berdiskusi terkait perdagangan lintas batas negara di Pulau Kalimantan. Pemerintah Indonesia meminta agar Malaysia segera membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) seperti yang sudah dirampungkan di wilayah Indonesia.

Dilansir detikFinance, diskusi tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Secara tegas, Indonesia meminta Malaysia untuk segera membangun PLBN di wilayah Serawak dan Sabah, yang berbatasan langsung dengan sejumlah provinsi administrasi Indonesia di Kalimantan.

"Kita minta Malaysia membangun fasilitas lintas batas, karena di wilayah Indonesia juga sudah membangun, sehingga dengan demikian akan ada sama-sama PLBN dari Indonesia dan Malaysia," jelas Airlangga ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberadaan PLBN ini diharapkan dapat mempermudah alur perdagangan barang dan jasa di perbatasan. Selain itu, PLBN dapat menekan potensi penyelundupan barang ilegal dari kedua negara. Pemerintah ingin memastikan agar barang legal dapat mengalir bebas, sementara yang ilegal dapat diberantas.

Selain infrastruktur, nilai minimal transaksi juga menjadi sorotan. Prabowo mengarahkan agar batas minimal transaksi dibuat semakin kecil, bahkan dibebaskan bila perlu.

"Kedua terkait minimal trade di lintas batas, arahan Presiden Prabowo untuk diangkat. Karena toh kita sudah masuk ASEAN free trade, jadi itu angkanya dinaikkan, dibebaskan," lanjut Airlangga.

ASEAN Free Trade berkomitmen membuka kran perdagangan agar tidak lagi ada hambatan antarnegara anggota. Pembebasan atau penurunan ambang batas transaksi di perbatasan diyakini dapat mempermudah para pelaku usaha kecil dan menengah. Hal ini diharapkan mampu mendorong geliat perekonomian lokal di kedua negara serta mempererat hubungan ekonomi.

Artikel ini telah tayang di detikFinance.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads