Bima Etam, Jembatan Antara UMKM dan Bank

Bima Etam, Jembatan Antara UMKM dan Bank

Yuda Almerio - detikKalimantan
Kamis, 24 Jul 2025 15:00 WIB
Kepala Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur, Budi Widihartanto
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur, Budi Widihartanto/Foto: Yuda Almerio/detikKalimantan
Berau -

Bank Indonesia bersama mitra perbankan menggelar Bima Etam (Bisnis Matching, Pembiayaan, Edukasi, dan Literasi) sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi Kalimantan Timur, di tengah tekanan perlambatan ekonomi global.

Seri kelima program ini digelar di Kabupaten Berau. Program ini berfokus menggali potensi ekonomi lokal di sektor pertanian, kelautan, dan perkebunan.

"Kegiatan Bima Etam dirancang untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan lembaga perbankan secara langsung, dalam rangka memfasilitasi bisnis matching atau proses intermediasi pembiayaan," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur, Budi Widihartanto pada Kamis (24/7/2025) usai kegiatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini merupakan kolaborasi antara OJK, BI Kaltim, dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk memperkuat usaha kecil hingga menengah di berbagai daerah di Kaltim, untuk
memberikan ruang bagi UMKM, untuk menanyakan langsung produk kredit yang sesuai kebutuhan mereka, serta menjadi ajang bagi bank untuk menjelaskan skema pembiayaan dan memperluas jangkauan kredit mereka.

"Selama ini, banyak pelaku UMKM ragu atau takut datang ke bank karena tidak memahami kriteria atau proses pembiayaan. Di sinilah Bima Etam hadir untuk menjembatani kesenjangan informasi itu," jelas Budi.

Sejak pertama kali digelar, program Bima Etam telah dilaksanakan tiga kali di Samarinda, satu kali di Bontang, dan kini menyapa Berau sebagai seri kelima. Hingga seri keempat, Bima Etam telah menyalurkan kredit baru senilai Rp 11,44 miliar, menjangkau 149 UMKM, mayoritas dari segmen mikro dan kecil yang sebelumnya belum pernah mengakses kredit perbankan.

Lebih dari sekadar mempertemukan UMKM dan bank, Bima Etam juga menyertakan edukasi dan literasi keuangan. Para pelaku usaha dilatih untuk meningkatkan kapasitas bisnis agar lebih bankable, termasuk melalui pelatihan pencatatan keuangan sederhana seperti laporan laba rugi dan arus kas.

"Semua pelatihan dirancang agar mudah dipahami dan dapat diterapkan melalui aplikasi digital di ponsel," sebutnya.

Dengan pendekatan yang inklusif dan sistematis, Bima Etam diharapkan dapat memperkuat pondasi UMKM di daerah dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, khususnya di Kabupaten Berau. Penyaluran pembiayaan yang difasilitasi melalui program ini bervariasi, mulai dari Rp 50 juta hingga ratusan juta Rupiah per debitur.

"Harapan kami, dengan dukungan pemerintah daerah dan perluasan akses pembiayaan, ekonomi Kalimantan Timur dapat kembali tumbuh lebih baik pada triwulan ketiga tahun ini," pungkasnya.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads