Info Loker di Jerman, Butuh Ratusan Ribu Pekerja Tiap Tahun!

Info Loker di Jerman, Butuh Ratusan Ribu Pekerja Tiap Tahun!

Heri Purnomo - detikKalimantan
Selasa, 01 Jul 2025 09:29 WIB
MOVE-ID akan menyediakan akses terhadap informasi yang tepat dan akurat, serta layanan konsultasi dan pendampingan profesional bagi warga negara Indonesia yang berminat bekerja di luar negeri, khususnya Jerman serta negara lainnya di kawasan Eropa, Asia, dan Asia Tenggara.
Foto: Dok. GIZ Indonesia
Balikpapan -

Pemerintah Republik Indonesia dan Jerman meluncurkan Pusat Informasi Terpadu untuk Migrasi, Vokasi, dan Pembangunan Indonesia (MOVE-ID) di Bandung dan Mataram. Masyarakat bisa lebih mudah mengakses lowongan kerja di luar negeri, terutama Jerman.

Dikutip dari detikFinance, MOVE-ID merupakan hasil kerja sama dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Deutsche Gesellschaft fΓΌr Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH atas nama Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ).

MOVE-ID disebut akan menyediakan akses terhadap informasi yang tepat dan akurat, serta layanan konsultasi dan pendampingan profesional bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berminat bekerja di luar negeri, khususnya Jerman serta negara lainnya di kawasan Eropa, Asia, dan Asia Tenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus di Jerman, menurut kajian dari Bertelsmann Foundation pada 2024, Jerman diperkirakan butuh sekitar 288.000 pekerja asing terampil per tahun hingga 2040. Pekerja yang dibutuhkan antara lain yang berkaitan di sektor kesehatan, teknik, kerajinan, konstruksi, dan manufaktur.

Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini karena memiliki banyak sumber daya manusia potensial dan terampil, serta berada di kelompok usia produktif.

Direktur Jenderal Penempatan KP2MI, Ahnas mengatakan hadirnya MOVE-ID ini akan memberikan pemahaman dan gambaran terkait kondisi kerja di luar negeri bagi masyarakat Indonesia.

"MOVE-ID berfungsi sebagai wujud kehadiran negara dalam tata kelola migrasi kerja yang aman, sekaligus menjadi pilot project yang nantinya dapat dikembangkan di berbagai daerah. Perlindungan pekerja migran harus menjadi prioritas, termasuk memastikan kesesuaian dan kelengkapan dokumen, serta kepatuhan mereka terhadap mekanisme resmi sebelum mereka diberangkatkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/6/2025).

Sementara itu, Manajer Implementasi Program Pusat Migrasi dan Pembangunan GIZ Makhdonal Anwar menjelaskan MOVE-ID dibangun untuk menjadi jembatan yang mempertemukan tenaga kerja Indonesia yang terampil ini dengan pasar tenaga kerja global. Kemudian sekaligus membantu para pekerja migran Indonesia menjalani proses migrasi sesuai dengan jalur yang aman, adil, dan dikelola dengan baik.

"Kehadiran MOVE-ID memungkinkan masyarakat yang berminat bekerja di luar negeri untuk secara tepat dan sadar mengambil keputusan mengenai migrasi berdasarkan informasi yang memadai," katanya.

Artikel ini sudah tayang di detikFinance.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads