Pengurangan karyawan dilakukan Microsoft. Total 6.000-an karyawan secara global, 40 persen di antaranya adalah software engineer atau insinyur perangkat lunak.
detikInet mengutip Times of India, Rabu (28/5/2025), para software engineer diminta meningkatkan kinerja Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan. Gabriela de Queiroz, Director of Artificial Intelligence Microsoft for Startups yang juga kena lay-off (pengurangan karyawan) menumpahkan curahan hatinya.
"π Berita pahit manis yang ingin dibagikan: Saya terdampak oleh gelombang PHK terbaru Microsoft," tulisnya di X dilansir detikInet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya terdampak oleh gelombang PHK terbaru Microsoft. Apakah saya sedih? Tentu saja. Saya patah hati melihat begitu banyak orang berbakat yang pernah bekerja dengan saya diberhentikan. Mereka adalah orang-orang yang sangat peduli, bekerja keras, dan benar-benar membuat perbedaan," lanjutnya disertai foto dirinya tersenyum.
Ironi ini terjadi saat Microsoft gencar mendorong kecerdasan buatan. Insinyur perangkat lunak diketahui menanggung beban terbesar dari PHK tersebut. Menurut analisis Bloomberg, lebih dari 40% dari sekitar 2.000 posisi yang dihilangkan di negara bagian Washington.
Peran insinyur mulai digantikan teknologi AI. CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan pada bulan April 2025, AI menyelesaikan hingga 30% kode dalam beberapa proyek Microsoft.
(trw/trw)