Perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin pesat dan memudahkan berbagai macam tugas. Namun, hal ini juga berdampak pada pekerjaan yang kemungkinan akan dengan mudah digantikan oleh AI.
Dilansir detikFinance, setidaknya ada 5 pekerjaan yang diprediksi akan hilang dan digantikan teknologi AI. Prediksi ini merupakan hasil analisis organisasi seperti McKinsey dan Forum Ekonomi Dunia (WEF).
Ciri-ciri pekerjaan yang terancam digantikan AI adalah pekerjaan yang sifatnya berulang, berbasis aturan, dan sangat bergantung pada data. Pekerjaan-pekerjaan seperti ini biasanya diisi kelompok pekerja kelas menengah. Dengan kata lain, perkembangan AI akan sangat berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan perekonomian dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 pekerjaan kelas menengah yang diramal akan diambil alih AI, dikutip detikFinance dari New Trader U.
1. Akuntan
Akuntan diprediksi akan tergantikan AI karena proses pembukuan, perhitungan pajak, kategorisasi transaksi, dan pelaporan keuangan standar sangat dikuasai AI. Padahal tugas-tugas ini dulunya merupakan poin utama profesi akuntan.
Riset menunjukkan, pada 2030 mendatang, sekitar 20% pekerjaan akuntansi, khususnya posisi tingkat pemula, dapat diotomatisasi. Penyusunan perhitungan pajak dasar diproyeksikan akan sepenuhnya diotomatisasi melalui perangkat lunak AI yang dapat menginterpretasikan kode dan peraturan pajak yang rumit dan tidak membutuhkan pengawasan manusia.
Jalan keluar utama agar profesi akuntan tak digantikan AI adalah dengan pengembangan keahlian strategi keuangan, layanan konsultasi khusus, atau manajemen hubungan klien. Area ini dinilai masih bisa dilakukan manusia, karena membutuhkan keterampilan interpersonal yang tidak dapat dilakukan teknologi.
2. Telemarkerter dan Customer Service
Profesi satu ini sudah mulai terancam keberadaan AI. Saat ini sudah banyak bermunculan teknologi Chatbot AI dan asisten virtual yang mampu memahami bahasa, menafsirkan maksud pelanggan, dan memberikan respons yang sesuai.
Sistem AI bahkan dapat menangani berbagai tugas mulai dari pemecahan masalah teknis hingga permintaan penjualan. Tak heran jika para pakar industri memperkirakan profesi telemarketing tradisional akan hampir sepenuhnya tergantikan AI pada 2030 mendatang.
Hal serupa juga akan terjadi pada posisi customer service yang diprediksi mengalami penurunan dalam beberapa waktu ke depan. Perusahaan raksasa seperti Amazon dan lembaga keuangan besar lainnya sudah mulai menggunakan sistem AI untuk menangani interaksi awal dengan pelanggan. Hanya kasus rumit saja yang ditangani manusia.
3. Petugas Entri Data
Pekerjaan sebagai entri data melibatkan proses input data, pembaruan, dan pengorganisasian informasi dalam suatu sistem. Pekerjaan ini hanya membutuhkan keterampilan komputer dasar.
Sifatnya yang mendasar dan berulang menjadikan profesi ini akan tergantikan Sistem AI. Teknologi AI bahkan disebut-sebut dapat menjalankan tugas-tugas itu lebih cepat dan dengan lebih sedikit kesalahan daripada operator manusia.
McKinsey memperkirakan sekitar 38 persen posisi entri data akan diotomatisasi AI pada 2030 mendatang. Sisanya kemungkinan akan berubah menjadi pengawasan sistem atau orang yang memverifikasi kualitas keluaran AI atau menangani pengecualian yang tidak dapat diproses oleh sistem.
4. Analis Keuangan
Analis keuangan bertugas menganalisis data, mengidentifikasi tren pasar, membuat laporan, hingga mendeteksi fraud atau penipuan. Namun, kini AI dapat memproses data dalam jumlah besar, mengenali pola-pola tertentu , dan menghasilkan wawasan yang lebih cepat dan akurat dibanding manusia. Profesi analis keuangan pun terancam hilang.
Bloomberg Intelligence sebelumnya sudah memperkirakan bank-bank global tidak akan lagi menggunakan analis keuangan pada 2030. Hal ini akan berdampak kepada setidaknya 200.000 pekerja.
Meski begitu, masih ada peran strategis yang memerlukan pemahaman konteks atau manajemen hubungan klien akan bertahan. Mereka yang memiliki profesi ini perlu mengembangkan keahlian dalam hal berpikir strategis, pengambilan keputusan kompleks, atau layanan konsultasi finansial khusus yang menggabungkan penilaian manusia dan kemampuan teknologi.
5. Asisten Administrasi
Asisten administratif bertugas mengelola berbagai kegiatan operasional, seperti penjadwalan rapat, mengatur surat-menyurat, pemesanan tiket perjalanan, dan persiapan dokumen. Tugas-tugas berpola ini sangat mudah untuk diotomatisasi.
Kini Asisten virtual berbasis AI sudah banyak digunakan. Asisten virtual menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP) kini dapat mengatur komunikasi, mengelola kalender, dan menangani berbagai tugas perkantoran secara efisien.
WEF memperkirakan sekitar 22% tenaga kerja kelas menengah untuk peran administratif ini akan hilang pada 2030, terutama untuk posisi administratif dasar.
(des/des)