.webp)
Beredar kabar yang menyebut pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan mendapat gaji hingga Rp 8 juta. Kabar burung tersebut kemudian dibantah oleh Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi.
Menurut Budi Arie, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai terkait besaran gaji pengurus Kopdeskel Merah Putih. Dilansir detikFinance, pihaknya bahkan belum membuka lowongan bagi pengelola, pengawas, dan pengurus.
"(Gaji Rp 5-8 juta?) Belum, belum ada," kata Budi Arie di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
Kemudian dia membeberkan syarat menjadi pengurus Kopdeskel Merah Putih. Calon pengurus harus memiliki Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang bebas masalah. Calon pengurus koperasi juga tidak boleh ada hubungan kekeluargaan dengan pengurus desa.
"Jadi diharapkan semua pengurus Kopdes Merah Putih itu lolos dari SLIK, alias tidak cacat, tidak bermasalah. Kamu kan tidak pernah punya utang, kayaknya boleh jadi pengurus," tegasnya.
Lebih lanjut, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono saat ini masih proses pembentukan kelembagaan. Sehingga lowongan untuk kepengurusan koperasi memang belum dibuka. Ferry memperkirakan kebutuhan itu baru dibicarakan paling cepat bulan Juli.
"Belum lah, ini kan sekarang baru pembentukan kelembagaannya, Juli kita baru umumkan nanti dari Juli kita ada persiapan model bisnisnya, skema pembiayaannya, terus kemudian segala macam. Oktober baru operasional, baru tuh ngomong soal kebutuhan, tapi kan pasti start kegiatan usaha pasti dari bertahap," kata Ferry.
Selain soal SLIK, Ferry menyebut saat ini syarat pengurus Kopdeskel Merah Putih masih bersifat normatif. Besaran gaji juga belum dibahas.
"Pastinya sifatnya masih normatif, terus nggak boleh semenda. Tapi mengenai gaji apa segala macam nantilah, itu belum," lanjut Ferry.
(des/des)
