Urgensi MBG Tetap Jalan Saat Libur Sekolah

Nasional

Urgensi MBG Tetap Jalan Saat Libur Sekolah

Dwi Rahmawati - detikKalimantan
Senin, 22 Des 2025 09:30 WIB
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Blora.
Ilustrasi MBG. Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Jakarta -

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap digeber selama libur sekolah. Badan Gizi Nasional (BGN) telah mengumumkan bahwa program MBG tetap berjalan sebagaimana mestinya meskipun siswa sedang libur.

Namun, kebijakan ini menimbulkan tanda tanya sejumlah pihak terkait urgensi program ini tetap berjalan. BGN memastikan bahwa program ini tidak bersifat memaksa dan disediakan bagi siswa yang membutuhkan.

Berikut sejumlah fakta tentang jalannya program MBG selama masa libur sekolah, dikutip dari detikNews.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Berjalan untuk Ibu Hamil/Menyusui dan Anak Balita

Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa program MBG yang dipastikan tetap berjalan selama masa liburan sekolah adalah untuk ibu hamil dan menyusui serta anak balita.

Kendati demikian, anak sekolah juga tetap bisa mendapatkan MBG apabila ada permintaan dari pihak sekolah. Dadan mengatakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan menginventarisasi jumlah anak yang mau mengambil MBG ke sekolah.

"Untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita seperti biasa. Untuk Anak sekolah, masing-masing SPPG perlu melakukan inventarisasi berapa banyak dan berapa sering anak-anak bersedia ke sekolah," kata Dadan saat dikonfirmasi, Minggu (21/12/2025).

2. MBG Diambil Siswa ke Sekolah atau SPPG

Seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, Dadan mengatakan siswa dapat mengambil menu MBG ke sekolah selama libur semester. MBG juga dapat diambil ke SPPG.

Selain itu, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan orang tua juga dipersilakan mengambil menu di sekolah mewakili anak mereka. Menurut Nanik, program MBG ke anak sekolah tetap berjalan dengan tujuan memastikan kebutuhan gizi anak selama masa liburan tetap tercukupi.

"Orang tuanya boleh yang ambil, kan sudah ditempatkan di tas. Prinsipnya kan kita memberi makan bergizi untuk perbaikan gizi, jadi meski libur kita usahakan anak-anak tetap dapat asupan gizi," jelasnya.

3. Urgensi MBG saat Libur Sekolah

Nanik menambahkan, pemberian MBG ini juga akan berjalan sesuai kesepakatan antara sekolah dan murid. Nanik menegaskan tidak ada kewajiban harus mengambil atau menerima MBG selama libur.

"Untuk anak-anak sekolah tergantung kesepakatan dengan pihak sekolah, kalau muridnya mau ambil di sekolah ya kita kasih, kalau tidak mau ya tidak kita kasih. Jadi tidak dipaksa ya yang di sekolah," ujar Nanik.

4. Opsi Delivery MBG ke Rumah

Merespons keluhan orang tua tentang kebijakan harus mengambil menu ke sekolah, Dadan menyatakan bahwa pihaknya juga akan menyediakan opsi antar atau delivery ke rumah siswa. Skemanya sedang dipersiapkan.

"Untuk sisa hari, jika siswa bersedia datang ke sekolah dibagikan ke sekolah, jika tidak, perlu mulai didata mekanisme delivery ke rumah-rumah atau diambil di SPPG. Kita sedang rancang sistem delivery setelah empat hari libur," jelasnya.

Namun di sisi lain, Nanik menegaskan bahwa opsi delivery ke rumah ini hanya diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita, tidak untuk siswa sekolah. Hal itu disampaikan pada Senin (22/12).

"MBG untuk siswa tidak diantarkan ke rumah-rumah. Saya ulang MBG tidak diantara ke rumah-rumah. Yang untuk siswa diantar ke sekolah dengan catatan sekolah memang mau menerima MBG," tegasnya.

5. Variasi Menu Selama Libur

Untuk menu yang diberikan, Dadan mengatakan para penerima program akan mendapatkan menu siap santap seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng. Menu tersebut akan diberikan maksimal selama 4 hari.

"Awal libur diberikan makanan siap santap untuk maksimal 4 hari dengan menu berkualitas seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng," ujarnya.

Nanik S Deyang menambahkan bahwa menu MBG selama libur juga bisa disesuaikan menjadi bahan makanan kering agar lebih awet. Menu yang disiapkan yakni buah, susu, roti, dan telur asin.

"MBG menjadi bahan kering (bukan olahan), misalnya buah, susu, roti (buatan UMKM), dan telur. Telurnya biar awet pakai telur asin. Mekanismenya bisa dua atau tiga hari diantar ke sekolah, nanti murid-murid yang mau ambil didaftar. Ambilnya di sekolah," papar Nanik.

6. Masukan Pengamat hingga Legislatif

Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda menyoroti keputusan BGN untuk tetap menjalankan program ini bagi anak sekolah meski mereka sedang libur. Menurut Huda, MBG untuk anak sekolah saat libur tak ada urgensinya.

Huda mengatakan tujuan MBG salah satunya adalah untuk membentuk pola makan anak menjadi lebih baik dengan menu yang lebih variatif. Menurutnya, BGN sebaiknya melakukan evaluasi selama libur sekolah untuk mengetahui apakah program yang telah berjalan 1 tahun ini mengubah pola makan anak-anak tersebut.

"Memang ini ada libur sekolah, tentu kita akan melihat bagaimana nanti pola MBG ini setelah 6 bulan atau 1 tahun ini, mereka mau nggak untuk makan sayur dan sebagainya," katanya.

Sementara itu, Kapoksi Komisi IX Fraksi PAN DPR Ashabul Kahfi mengatakan program MBG yang terus berjalan selama libur sekolah harus didasarkan pada kebutuhan dan persetujuan dengan pihak siswa.

"Kalau MBG diteruskan saat libur, itu harus betul-betul berbasis kebutuhan dan persetujuan orang tua, bukan sekadar mengejar serapan program," kata Ashabul, Senin (22/12/2025).

Ia menekankan hal-hal penting yang harus diperhatikan selama pelaksanaan program MBG di musim libur sekolah. Pertama, data penerima harus tepat dan berbasis persetujuan orang tua. Data mencakup siapa yang mau mengambil ke sekolah, siapa yang ingin delivery, jadwal pengambilan, hingga penanggung jawab di sekolah atau SPPG.

Kedua, SOP distribusi khusus liburan harus sederhana dan seragam di semua sekolah. Ketiga, aspek keamanan pangan dan mutu gizi harus tetap dijaga meskipun ada penyesuaian variasi menu makanan kering.

Keempat, pengawasan harus jelas dengan sistem pelacakan yang transparan, disertai audit internal dan kanal pengaduan jika terjadi masalah. Kelima, koordinasi harus solid dengan pemda dan sekolah sampai ke level teknis.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman 3 dari 3


Simak Video "Video: Kepala BGN Ungkap Alasan Banyak Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat "
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads