Transformasi Pasar Pagi Samarinda: Pernah Terbakar Dua Kali, Kini Direvitalisasi

Transformasi Pasar Pagi Samarinda: Pernah Terbakar Dua Kali, Kini Direvitalisasi

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Kamis, 11 Des 2025 06:00 WIB
Pasar Pagi Samarinda sebelum direvitalisasi.
Pasar Pagi Samarinda sebelum direvitalisasi. Foto: Dok. Dinas Perdagangan Kota Samarinda
Samarinda -

Pasar Pagi Samarinda menyimpan banyak cerita dan masih bertahan hingga saat ini. Letaknya yang strategis di dekat Sungai Mahakam, membuat pasar ini menjadi tempat bertemunya para pedagang dan pembeli dari berbagai sudut kota.

Menurut catatan Pemerintah Kota Samarinda, pasar ini adalah yang tertua di Samarinda. Setelah bertahun-tahun menjadi pusat aktivitas ekonomi warga, pada 2024, bangunan tua pasar pagi dirubuhkan untuk direvitalisasi. Proses revitalisasi pun telah berjalan dan hampir rampung pada akhir tahun 2025. Bagaimana kisah perjalanan panjang pasar ini? Yuk, kita jelajahi perkembangan pasar pagi dari awal berdiri hingga siap kembali beroperasi.

Sejarah Singkat Pasar Pagi Samarinda

Pasar pagi muncul setelah era bahari Samarinda sebagai pusat aktivitas perdagangan kota. Sejumlah catatan sejarah yang dihimpun dari Arsip Pemerintah Kota Samarinda menyebut pasar ini mulai tumbuh pada pertengahan 1940-an dan menjadi pasar induk yang melayani kebutuhan warga hingga dibangunnya kompleks pasar baru (pasar segiri) pada 1978.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai pasar pertama di kota, pasar pagi menjadi tempat bertemunya barang-barang dari hulu dan hilir. Komoditas yang dijual pun beragam, mulai dari hasil laut dan sungai, sayuran dari daerah pedalaman, peralatan rumah tangga, sampai perabotan dan berbagai pakaian.

Pasar pagi kemudian disebut sebagai salah satu tonggak perkembangan ekonomi lokal karena merupakan pasar induk pertama di Samarinda. Bukan tanpa alasan, pasar ini berkaitan erat dengan aktivitas pelabuhan dan Sungai Mahakam, posisi strategisnya di pusat kota membuatnya menjadi pusat distribusi barang di Kota Tepian.

Fungsi Pasar Pagi Zaman Dulu

Dulunya pasar pagi memainkan banyak peran penting, bukan hanya sebuah tempat jual beli. Fungsinya antara lain:

  • Sentra distribusi: Menghubungkan kapal dagang, pedagang pasar sungai, dan konsumen.
  • Ruang sosial: Titik temu antar-komunitas yang datang dari berbagai desa di Kalimantan Timur, seperti pedagang dari pesisir, petani dari pedalaman Kalimantan, hingga nelayan dari muara sungai.
  • Pusat layanan: Di pasar ini juga ada penjahit, tukang reparasi, hingga penjual obat tradisional. Masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus menggunakan berbagai jasa yang ditawarkan. Bahkan pasar pagi juga menjual barang-barang unik dari senjata tradisional, minyak rempah, sampai ragam kuliner Banjar dan Kutai.

Lokasi dan Tata Ruang yang Strategis

Pasar Pagi berlokasi di pusat kota Samarinda, sekitar Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Gajah Mada. Lokasi ini sangat strategis karena dekat pelabuhan dan alur transportasi sungai. Akses-akses pejalan kaki mengarah ke pasar lewat jalan-jalan kota tua, sehingga pedagang memilih lokasi ini untuk menjangkau pembeli dari berbagai penjuru.

Ukuran pasar pagi di zaman itu termasuk besar, disebut sebagai pasar tipe A dengan lebih dari 10.000 meter persegi dan jumlah pedagang pernah mencapai ribuan. Inilah yang membuatnya berfungsi sebagai pasar induk bagi Kota Samarinda.

Pedagang yang berjualan di Pasar Pagi berasal dari latar beragam, warga Samarinda sendiri, pedagang dari Banjar dan Kutai, serta pemasok dari kabupaten sekitar yang membawa hasil bumi dan tangkapan sungai. Mereka memilih Pasar Pagi karena arus pembeli yang tinggi, konektivitas ke pelabuhan, dan tradisi perdagangan yang sudah mengakar.

Kisah Dua Kebakaran Besar

Pasar Pagi pernah mengalami dua kebakaran besar yang menjadi titik balik pembangunan ulang. Kebakaran besar pada 4 April 1958 menghanguskan banyak lapak yang kala itu sempat menimbulkan kesulitan karena Samarinda belum memiliki pemadam kebakaran yang memadai.

Kemudian beberapa dekade berikutnya, pada 2024, pasar kembali membakar 7 ruko sehingga harus direnovasi ulang. Peristiwa-peristiwa ini kemudian menjadi titik balik dalam penataan pasar. Renovasi dilakukan dari bangunan semi-permanen menuju struktur yang lebih permanen dan tertata meski tetap memerlukan peremajaan besar tiap tahunnya.

Selama puluhan tahun Pasar Pagi berfungsi dengan arsitektur tua. Lorong sempit, banyak atap bocor, dan fasilitas sanitasi seperti wc yang sangat minim. Faktor-faktor itulah yang membuat pemkot akhirnya memutuskan revitalisasi total.

Proyek pembongkaran bangunan lama sendiri sudah dimulai pada awal 2024. Sejak itu juga mulai dibangun gedung baru bertingkat yang lebih modern. Bukan hanya mengedepankan aspek modern, tetapi pembangunannya juga melihat kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Proyek Revitalisasi

Proyek revitalisasi pasar berlangsung bertahap dengan gelontoran dana hingga miliaran rupiah. Dilansir dari Antara, tahap awal pembangunan menghabiskan Rp290 miliar untuk struktur dan fasad, tahap berikutnya sebanyak Rp148,5 miliar untuk finishing, sehingga total mendekati Rp438,5 miliar.

Pembangunan gedung dimulai 2024, dimulai dari pengerjaan struktur dan pondasi), diikuti instalasi MEP (mekanikal, elektrikal, plumbing), pembagian kios, dan pengaturan zona perdagangan. Tahap akhir fokus pada konektivitas, di mana terdapat koridor penghubung ke Citra Niaga.

Saat pembangunan, sekitar 1.500 pedagang dipindahkan sementara ke lokasi lain seperti Pasar Segiri, Mall Mesra Indah, dan Pasar Sungai Dama. Pemerintah mengatur penempatan sementara agar pedagang tetap bisa berdagang.

Pemkot Samarinda menyebutkan bahwa bangunan fisik sudah rampung pada akhir 2025. Rencana memindahkan pedagang kembali ke kios baru dijadwalkan bertahap. Meski begitu, peresmian belum dilakukan karena masih ada pekerjaan yang harus selesai, yaitu pembangunan koridor penghubung Pasar Pagi-Citra Niaga beserta akses, serta finalisasi sistem digital tata kelola pasar.

Besar harapan masyarakat Samarinda agar pasar pagi dengan wajah baru ini berfungsi lebih baik dan menjadi Tanah Abang-nya Samarinda seperti yang digadangkan.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Menikmati Keindahan Air Terjun dan Menyelami Keunikan Tanah Merah di Kalimantan"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads