Korban Kebakaran Terra Drone Meninggal Keracunan Gas, Bagian Tubuh Melepuh

Jabodetabek

Korban Kebakaran Terra Drone Meninggal Keracunan Gas, Bagian Tubuh Melepuh

Devi Puspitasari - detikKalimantan
Rabu, 10 Des 2025 15:00 WIB
Isak tangis keluarga saat 7 jenazah korban kebakaran di gedung Terra Drone diserahkan.
Foto: Isak tangis keluarga saat 7 jenazah korban kebakaran di gedung Terra Drone diserahkan. (Devi/detikcom)
Jakarta -

Polisi mengungkap hasil autopsi korban kebakaran gedung Terra Drone di Jakarta Pusat pada Selasa (9/12). Penyebab kematian para korban yakni menghirup asap dan gas beracun diduga dari material yang terbakar. Hingga Rabu (10/12) siang, sebanyak 10 dari 22 korban meninggal telah berhasil diidentifikasi.

Mengutip detikNews, Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama mengatakan penyebab kematian mengarah pada keracunan gas. Dari olah TKP hari sebelumnya, diketahui api berasal dari lantai 1 yang merupakan gudang penyimpanan baterai drone. Dugaan penyebab kematian ini juga diperkuat oleh hasil pemeriksaan laboratorium.

"Untuk penyebab kematian, berdasarkan pemeriksaan staf dan para personel spesialis forensik kami, (penyebab) mengarah pada terhirupnya asap dan gas CO, karbon monoksida," paparnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu dibuktikan dari tanda lebam mayat namanya, dan ada juga pemeriksaan laboratorium sederhana melalui tes darah tadi, menunjukkan tinggi kadar karbon monoksidanya. Dan gas ini sangat beracun karena semestinya yang kita hirup oksigen tapi tidak ada, kemudian masuk ini karbon dioksida jadi beracun, kemudian seseorang mengalami kematian karena keracunan gas," sambungnya.

Nyoman mengatakan para korban mengalami luka bakar hingga bagian tubuh melepuh. Kondisi itu membuat petugas agak kesulitan melakukan identifikasi terhadap korban.

"Semuanya rata-rata mengalami (luka bakar), tetapi derajat 2, jadi melepuh seperti itu. Ada bagian-bagian, termasuk sidik jarinya, yang susah kita eksplor karena ada beberapa bagian tubuh korban yang melepuh," lanjutnya.

Adapun 10 jenazah yang sudah diidentifikasi hingga Rabu (10/12) siang adalah:

  1. Pariyem, perempuan, 31 tahun, alamat Lampung Barat
  2. Ninda Tan, perempuan, 32 tahun, alamat Serpong Utara, Tangerang Selatan
  3. Muhammad Arief Budiman, laki-laki, 24 tahun, alamat Mampang Prapatan, Jaksel
  4. Muhammad Apriyana, laki-laki, 40 tahun, alamat Sudimara Jaya, Tangsel
  5. Della Yohana Simanjuntak, perempuan, 22 tahun, alamat Kebayoran Lama, Jaksel
  6. Nasa Elia Sabita Nuralziza, perempuan, 27 tahun, alamat Tanah Abang, Jakpus
  7. Atinia Isnaini Rasyidah, perempuan, 18 tahun, alamat Makasar, Jaktim
  8. Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis, dan properti
  9. Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti
  10. Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis dan properti

Jenazah yang telah teridentifikasi kemudian diserahkan ke keluarga. Pantauan detikcom di RS Polri Kramat Jati, para keluarga korban menunggu sejak Rabu pagi. Satu per satu mereka menerima surat kematian korban diiringi isak tangis.

Baca selengkapnya di sini.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads