Gedung kantor perusahaan servis pesawat nirawak bernama Terra Drone di Jakarta Pusat terbakar pada Selasa (9/12) siang. Kejadian ini berakibat fatal hingga menewaskan 22 orang di dalamnya, termasuk seorang ibu hamil.
Dilansir detikNews, petugas Command Center Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta menerima laporan kebakaran pada pukul 12.43 WIB. Sebanyak 101 personel dan 28 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) langsung diterjunkan ke lokasi di Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, api berasal dari lantai 1. Diduga api tersulut dari baterai yang disimpan di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar. ... Di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya," katanya.
Karyawan sempat berusaha memadamkan api, tetapi tidak benar-benar berhasil. Api malah semakin besar hingga asapnya membubung ke lantai 6.
Detik-detik Terbakarnya Gedung
Peristiwa terjadi ketika jam istirahat makan siang. Ada karyawan yang makan di luar, ada yang tetap berada di dalam kantor. Mereka yang tetap berada di kantor itulah yang kemudian terjebak.
Petugas berusaha mengevakuasi mereka yang terjebak dalam gedung dengan alat khusus untuk menambah oksigen, bronto skylift, hingga memecahkan kaca. Kondisi asap di dalam gedung sudah sangat pekat.
Salah seorang saksi mata bernama Wandi (51) menyebutkan asap tebal langsung muncul ketika kebakaran terjadi. Wandi yang bekerja sebagai tukang parkir di sekitar lokasi mengatakan awalnya api hanya berada di lantai bawah, tapi asapnya langsung naik ke atas hingga menutupi seluruh gedung. Karyawan tidak sempat keluar dan berusaha menyelamatkan diri ke lantai atas.
"Apinya di lantai bawah doang. Terus nggak ada api, dia (asap) nggak keluar, asapnya ke atas. Jadi karyawannya pada lari ke atas semua menyelamatkan diri," ceritanya.
Wandi juga mengaku melihat beberapa orang melambaikan tangan di gedung bagian atas untuk meminta pertolongan. Menurut cerita yang ia dengar, awalnya api berasal dari baterai yang sedang diisi ulang dan meledak.
"Ada saya lihat, dia melambaikan tangan gitu. Pertama lari ke atas dulu. Sudah pada ngumpul di atas, mereka pada melambaikan tangan minta tolong," ujarnya.
"Mulanya katanya dari ini, dia mengecas baterai, meledak. Nyala, gede apinya. Asapnya tebal langsung," imbuhnya.
22 Orang Meninggal, 19 Orang Selamat
Beberapa karyawan yang terjebak sempat menyelamatkan diri dengan keluar dari ruko sebelah. Ada yang menyeberang dengan tali, ada yang melompat. Total ada 22 orang yang tak sempat menyelamatkan diri dan akhirnya meninggal.
Seluruh korban meninggal dunia merupakan karyawan Terra Drone, terdiri atas 7 laki-laki dan 15 perempuan. Salah satu korban merupakan ibu hamil yang diperkirakan akan melahirkan pada Januari 2026 mendatang. Sedangkan untuk korban selamat berjumlah 19 orang.
"Betul, seluruhnya adalah karyawan Terra Drone. Udah 22 orang yang meninggal dunia," jelas Kepala Dinas Damkar DKI Jakarta Bayu Megantara.
Perusahaan Jepang
Berdasarkan hasil penelusuran sementara, polisi mengungkap Terra Drone merupakan perusahaan asal Jepang. Polisi akan memeriksa pimpinan perusahaan terkait insiden yang merenggut nyawa puluhan orang ini.
"Perusahaannya perusahaan Jepang. Kalau pemimpin perusahaan yang di situ bukan (orang Jepang)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).
"Kalau pemimpin perusahaannya ada, sudah kita ketahui, sudah kita mau periksa. Posisinya di mana kita mau pastikan dulu," sambungnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakpus Kombes Susatyo juga mengatakan akan mendalami dugaan kelalaian yang menyebabkan gedung terbakar. Salah satu yang akan didalami yakni izin operasional gedung.
"Tentunya dari penyebab tersebut kita akan kaji lagi, apakah penyebab tersebut juga dihubungkan dengan kelalaian atau ada pihak-pihak lain yang bertanggung jawab. Termasuk izin-izin dan sebagainya tentu akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Susatyo.
Baca selengkapnya di sini.
