China Mau Naikkan Harga Kondom Agar Angka Kelahiran Naik

Internasional

China Mau Naikkan Harga Kondom Agar Angka Kelahiran Naik

Sarah Oktaviani Alam - detikKalimantan
Selasa, 09 Des 2025 19:31 WIB
Collection of colorful condomsSelective focus; shallow DOF
Ilustrasi kondom/Foto: istock
Balikpapan -

Pemerintah China sedang berusaha meningkatkan angka kelahiran. Bahkan, mereka akan menaikkan harga alat kontrasepsi termasuk kondom sebesar 13 persen mulai tahun depan.

Kebijakan itu diterapkan dengan menghapus status bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk produk kontrasepsi, yang selama hampir tiga dekade tidak dikenai pajak. Dikutip detikHealth dari World of Buzz, aturan tersebut akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026, setelah disetujui melalui undang-undang pada akhir Desember 2024.

Pemerintah China memberi waktu satu tahun bagi pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk menyesuaikan diri, sebelum kebijakan tersebut diberlakukan penuh. Tak hanya itu, pemerintah juga menghapus PPN untuk sejumlah layanan yang dinilai dapat mendorong masyarakat untuk menikah dan memiliki anak. Mulai dari layanan penitipan anak, perawatan lansia, serta layanan yang berkaitan dengan pernikahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, krisis demografi membayangi China. Pada 2024, angka kelahiran di negara tersebut tercatat hanya sekitar 6,77 kelahiran per 1.000 penduduk.

Berdasarkan data Bank Dunia, tingkat kesuburan masyarakat China pada 2023 berada di angka 1,0. Itu jauh dari angka ideal yakni 2,1, yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas populasi.

China Pernah Batasi Jumlah Anak

Dalam periode 1979 hingga 2015, China menerapkan kebijakan satu anak yang sangat ketat. Pada masa itu, penggunaan kontrasepsi dan sterilisasi dipromosikan secara luas, karena kekhawatiran keterbatasan sumber daya.

Namun, langkah terbaru menuai kritik. Sejumlah pihak khawatir kenaikan harga alat kontrasepsi dapat memicu peningkatan risiko penyakit menular seksual.

Tak hanya itu, banyak pengamat menilai kebijakan itu belum menyentuh akar persoalan, yakni tingginya biaya membesarkan anak. Lembaga Penelitian Kependudukan YuWa mencatat, biaya rata-rata membesarkan anak di China hingga usia 18 tahun mencapai 538 ribu yuan, atau setara dengan Rp 100 juta. Hal ini yang menjadikan China sebagai salah satu negara termahal di dunia untuk membesarkan anak.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 23 Ribu Bayi Lahir di Korea Selatan, Naik 11 Persen dari Tahun Lalu"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads