Pesawat MH370 yang Hilang 2014 Kembali Dicari Mulai 30 Desember

Internasional

Pesawat MH370 yang Hilang 2014 Kembali Dicari Mulai 30 Desember

Rita Uli Hutapea - detikKalimantan
Rabu, 03 Des 2025 13:01 WIB
Satu dekade hilangnya pesawat Malaysia Airlines: Keluarga korban MH370 dihantui misteri terbesar dalam dunia penerbangan
Foto: BBC World
Jakarta -

Peristiwa hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 menjadi salah satu misteri aviasi yang belum terpecahkan hingga kini. Setelah pencarian sempat dihentikan, Kementerian Perhubungan Malaysia mengumumkan operasi pencarian akan dilanjutkan pada penghujung 2025.

Dikutip detikNews dari AFP, Kementerian Perhubungan Malaysia mengeluarkan pernyataan pada Rabu (3/12/2025) yang menegaskan langkah lanjutan pencarian MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014.

"Menyampaikan bahwa pencarian di laut dalam untuk menemukan puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, akan dilanjutkan pada 30 Desember 2025," demikian bunyi pernyataan Kementerian Perhubungan Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencarian akan dilakukan perusahaan eksplorasi maritim Ocean Infinity di sebuah area target yang dinilai memiliki probabilitas tertinggi untuk menemukan pesawat tersebut. Sebelumnya, pencarian terbaru di Samudera Hindia bagian selatan berlangsung pada April lalu, tetapi dihentikan karena dianggap 'bukan musimnya'.

Ocean Infinity yang berbasis di Inggris dan Amerika Serikat sebelumnya juga memimpin pencarian MH370 yang gagal pada 2018. Pencarian terbaru ini akan dilakukan dengan prinsip yang sama dengan sebelumnya. Yakni pemerintah hanya membayar jika perusahaan tersebut berhasil menemukan puing pesawat.

Pesawat Boeing 777 tersebut hilang dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Kontak radar terakhir pada pukul 01.21 waktu Malaysia. Kemudian menurut data satelit Inmarsat, pesawat terakhir kali diketahui keberadaannya pukul 08.11 waktu Malaysia.

Sejak saat itu, pesawat yang membawa 239 penumpang dinyatakan hilang hingga saat ini. Sebanyak 2/3 penumpang merupakan warga negara China. Sisanya ada warga negara Malaysia, Indonesia, Australia, India, Amerika, Belanda, dan Prancis.

Upaya pencarian besar-besaran dilakukan, dengan Australia sebagai pihak pemimpin pencarian awal. Lokasi pencarian mencakup area seluas 120.000 kilometer persegi di Samudera Hindia. Pencarian berlangsung selama kurang lebih tiga tahun dan belum ada bukti kuat keberadaan bangkai pesawat. Hanya ditemukan sejumlah puing yang dikonfirmasi sebagai bagian dari pesawat tersebut.

Kementerian Perhubungan Malaysia mengatakan perkembangan pencarian terbaru ini merupakan bentuk komitmen mereka dalam "memberikan ketenangan bagi keluarga yang terdampak tragedi tersebut". Sebelumnya, keluarga korban telah menyuarakan harapan pada bulan Februari lalu agar upaya pencarian baru pada akhirnya dapat memberikan jawaban.

Artikel ini telah tayang di detikNews.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads