Dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional, Selasa (25/11/2025) di Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, berdiri Arman Saputra. Kulitnya mungkin sudah akrab dengan matahari Kalimantan, tapi logatnya masih menyisakan jejak Sulawesi Selatan.
Ia adalah guru Fisika di SMAN 10 Malinau. Sudah 11 tahun Arman berdiri di sana. Sebelas tahun pula ia memeluk sepi terpisah ribuan kilometer dari istri dan dua anaknya, demi sebuah pertanyaan polos dari murid-muridnya seperti 'Pak, kalau Bapak pindah, siapa yang mengajar kami Fisika?'
Tarik mundur ke 2013. Arman, pemuda asli Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, baru saja lulus kuliah. Semangatnya berapi-api, namun lowongan di kampung halamannya nihil. Mata Arman tertuju pada peta internet. Ada formasi CPNS di Kalimantan Utara. Dalam bayangannya, Kalimantan adalah satu pulau besar yang daratannya saling terhubung.
"Pikiran saya waktu itu naif. Saya pikir semua bisa diakses lewat darat," kenang Arman saat berbincang dengan detikKalimantan. Selasa (25/11/2025).
Dengan modal nekat keluar dari zona nyaman, ia mendaftar. Takdir membawanya lulus di tahun 2014. Namun, saat melapor ke Dinas Pendidikan, kenyataan menghantamnya. Petugas dinas bahkan sempat bingung di mana letak Bahau Hulu.
"Ternyata prediksi saya salah total. Di Malinau justru paling banyak daerah blank spot dan terpencilnya," ujarnya.
Tak ada jalan darat. Akses satu-satunya adalah sungai yang menuntut nyawa, atau pesawat perintis yang kursinya harus diperebutkan bak undian lotre. Namun, nasi sudah menjadi bubur. SK sudah di tangan, dan Arman memilih menjalaninya.
Simak Video "Video Prabowo: Saya Merasa Ada Ikatan Batin dengan Guru"
(sun/des)