Hutan hujan Amazon masih menyimpan banyak misteri. Tim ilmuwan baru-baru ini mengumumkan penemuan spesies anaconda hijau utara (Eunectes akayima) di sana, tepatnya di wilayah Ekuador.
Dikutip detikInet dari GK, penelitian ini dipandu oleh tim ilmuwan yang bekerja sama dengan masyarakat adat Waorani, dipimpin oleh pemimpin lokal Penti Baihua.
Penemuan ini menjadi sorotan dunia sains setelah penelitian selama dua dekade akhirnya membuahkan hasil signifikan. Selama 20 tahun, para peneliti mengumpulkan sampel darah dan jaringan dari anaconda hijau di berbagai wilayah Amerika Selatan.
Namun, titik balik penemuan ini terjadi pada tahun 2022, ketika sampel dari komunitas Bameno di wilayah adat Baihuaeri Waorani, Amazon Ekuador, dianalisis. Sampel tersebut mengungkap perbedaan genetik yang mencolok, menandakan keberadaan spesies baru.
Spesies baru ular anaconda ini terbukti berbeda secara genetik dari kerabat terdekatnya, anaconda hijau (E. murinus), dan berpotensi menjadi spesies ular terbesar di dunia.
"Pemandu adat Waorani adalah kunci keberhasilan identifikasi spesies ini," ungkap Bryan Fry, salah satu peneliti utama dalam jurnal Diversity.
"Pemburu pribumi membawa kami ke hutan dalam perjalanan sepuluh hari untuk mencari ular yang mereka anggap suci," tambah Fry.
Ekspedisi ini tidak biasa. Menariknya lagi, aktor Hollywood Will Smith turut bergabung dalam ekspedisi ini saat syuting serial National Geographic.
"Kami mendayung kano menyusuri sungai dan cukup beruntung menemukan beberapa anaconda bersembunyi di perairan dangkal, menunggu mangsa," tambahnya.
Anaconda hijau utara ini juga mencuri perhatian dengan ukurannya yang luar biasa. Salah satu individu betina yang ditemukan di desa Waorani memiliki panjang 6,3 meter, meskipun laporan lokal menyebut ada ular yang jauh lebih besar.
Sebagai predator puncak, anaconda memainkan peran penting dalam ekosistem hutan hujan. Mereka mengendalikan populasi mangsa seperti ikan, hewan pengerat, rusa, hingga buaya, dengan kecepatan dan kemampuan mencekik yang mematikan.
Namun, ancaman terhadap spesies ini nyata. Penggundulan hutan, perburuan, dan polusi akibat tumpahan minyak mengancam habitatnya, terutama populasi kecil anaconda hijau utara yang baru ditemukan.
Masyarakat adat Waorani, yang telah lama melindungi wilayah mereka, menjadi garda terdepan dalam upaya konservasi. Pada 2019, pemimpin Waorani Nemonte Nenquimo memenangkan gugatan melawan pemerintah Ekuador yang berupaya membuka wilayah mereka untuk eksplorasi minyak. Meski begitu, ancaman terhadap Amazon terus berlanjut.
Simak Video "Video Peneliti BRIN Temukan Spesies Baru, Kadal Buta dari Pulau Buton"
(aau/aau)