Korps Marinir merupakan pasukan elite Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Pasukan baret ungu ini menjadi salah satu pilar utama pertahanan negara, khususnya dalam menjaga kedaulatan wilayah laut dan pesisir.
Marinir memiliki sejarah panjang sejak awal kemerdekaan dan telah mengalami berbagai transformasi organisasi. Simak artikel ini untuk mengenal sejarah pembentukan, struktur organisasi, hingga tugasnya.
Sejarah Pergantian Nama Korps Marinir
Sejarah Korps Marinir Indonesia ditandai oleh beberapa kali perubahan nama dan struktur organisasi. Pada masa awal revolusi, tepatnya pada 15 November 1945, dibentuk Corps Mariniers yang bermarkas di Tegal. Karena keterbatasan alutsista laut, mereka lebih sering bertempur di darat sehingga dijuluki "ALRI Gunung."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, reorganisasi pada 17 Maret 1948 melebur Corps Mariniers ke dalam TNI AD Divisi Diponegoro dengan nama Resimen Samudera. Tidak lama kemudian, melalui SK Menteri Pertahanan tanggal 9 Oktober 1948, pasukan ini kembali ke pangkuan TNI AL dengan nama baru: Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).
Nama KKO ini bertahan selama lebih dari dua dekade, dan di bawah bendera KKO AL mereka terlibat dalam berbagai operasi besar, termasuk Trikora dan Dwikora.
Perubahan penting terjadi pada masa Orde Baru. Berdasarkan SK Kepala Staf Angkatan Laut tanggal 14 November 1975, nama KKO AL resmi dikembalikan menjadi Korps Marinir. Sejak saat itu, sebutan "Marinir" kembali melekat dan menjadi identitas utama pasukan amfibi TNI AL.
Memasuki era Reformasi, struktur organisasi kembali disesuaikan. Tahun 2001, lahirlah Pasukan Marinir (Pasmar) sebagai bentuk validasi organisasi, menggantikan brigade-brigade sebelumnya. Pasmar kemudian berkembang menjadi tiga komando besar yang tersebar di Jakarta, Surabaya, dan terakhir di Sorong.
Struktur Organisasi Marinir
Korps Marinir dipimpin oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Staf TNI AL. Di bawah Dankormar terdapat unsur staf dan satuan pelaksana yang membentuk jaringan komando yang solid.
Korps Marinir memiliki Komando Pelaksana Utama (Kolaktama) atau kekuatan inti Pasukan Marinir (Pasmar). Hingga kini terdapat tiga Pasmar:
- Pasmar-1 di Jakarta, berfokus pada wilayah barat Indonesia.
- Pasmar-2 di Surabaya, mengamankan kawasan tengah.
- Pasmar-3 di Sorong, Papua Barat Daya, memperkuat pertahanan di timur.
Masing-masing Pasmar memiliki Brigade Infanteri Marinir, serta satuan pendukung seperti artileri, kaveleri, dan bantuan tempur.
Untuk mendukung operasi, terdapat Resimen Bantuan Tempur dan Resimen Bantuan Administrasi. Selain itu, Korps Marinir memiliki satuan elite seperti Detasemen Intai Para Amfibi (Denipam) yang menggantikan Yontaifib.
Korps Marinir juga memiliki Komando Latihan (Kolatmar) yang bertugas menyiapkan dan melatih prajurit Marinir agar selalu siap tempur.
Tugas Pokok Korps Marinir
Korps Marinir memiliki sejumlah tugas pokok, yaitu:
1 Operasi Amfibi
Melaksanakan serangan dari laut ke darat, merebut dan mengamankan pantai atau wilayah tertentu sebelum pasukan darat masuk. Operasi ini memerlukan perencanaan matang dan koordinasi lintas matra, melibatkan kapal pendarat, helikopter, dan perlindungan udara.
2. Operasi Pertahanan Pantai
Menjaga keamanan garis pantai dan perairan strategis dari ancaman atau infiltrasi musuh. Marinir melakukan patroli, mengoperasikan sistem senjata anti-kapal dan anti-udara, serta deteksi aktivitas mencurigakan di sepanjang pantai.
3. Operasi Pengamanan Pulau Terluar
Menjaga pos-pos di pulau terluar yang berbatasan dengan negara lain atau rawan konflik, melakukan latihan dan kesiagaan, serta berkoordinasi dengan masyarakat lokal untuk meningkatkan keamanan wilayah perbatasan.
4. Operasi Khusus dan Penanggulangan Terorisme
TNI AL juga memiliki satuan elit seperti Detasemen Jalamangkara (Denjaka) yang berisi pasukan gabungan, di antaranya dari Korps Marinir. Pasukan ini memiliki kemampuan operasi khusus, anti-teror, anti-sabotase, dan operasi klandestin di aspek laut, darat, dan udara.
5. Operasi Militer Selain Perang
Korps Marinir juga aktif dalam operasi tanggap darurat bencana alam, evakuasi, distribusi logistik, pendirian rumah sakit lapangan, dan dukungan psikososial bagi korban bencana.
Demikian informasi mengenai Korps Marinir TNI AL yang hari ulang tahunnya diperingati setiap 15 November.
