Duh! Viral Pondasi Tiang Listrik di Sambas Dicampur Kelapa dan Serabutnya

Duh! Viral Pondasi Tiang Listrik di Sambas Dicampur Kelapa dan Serabutnya

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Selasa, 11 Nov 2025 22:00 WIB
Pondasi tiang listrik dicampur kelapa bulat. (Istimewa/Dokumentasi narasumber)
Foto: Pondasi tiang listrik dicampur kelapa bulat. (Istimewa/Dokumentasi narasumber)
Sambas -

Video pengecoran pondasi tiang listrik di Desa Sarang Burung Usrat, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) mendadak viral di media sosial. Pasalnya, pondasi itu tidak murni semen dan pasir, melainkan campuran buah kelapa tua serta serabutnya.

Video ini diunggah akun Facebook (FB) Fahri Aghifari pada Selasa, 11 November 2025. Video tersebut memicu kemarahan publik karena memperlihatkan dugaan praktik kecurangan dalam proses pengecoran.

Dalam video tersebut, terlihat bagian dalam pondasi tiang listrik yang terbelah, memperlihatkan campuran adukan semen yang terdapat kelapa yang sudah tua serta serabutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cerminan budaya korupsi. Tiang baru beberapa hari, mungkin dikiranya di ujung kampung, bukan di jalan besar. Diberi serabut kelapa di dalamnya," kata Fahri dalam unggahan FB miliknya.

Saat dihubungi detikKalimantan, Selasa (11/11/2025) malam, Fahri membenarkan bahwa video dan foto pondasi tiang listrik yang di dalamnya terdapat kelapa itu dari rekaman ponselnya.

Ia berpandangan, apa yang terjadi di desanya merupakan praktik itu sebagai bentuk nyata budaya korupsi di proyek pembangunan.

Fahri menyebut, akibat campuran yang tidak sesuai, tiang itu hanya bertahan sekitar beberapa hari sebelum retak parah dan pecah.

"Semen tiga zak pun mau dikorupsinya. Kepala proyek maupun konsultan tolong dievaluasi. Jangan memberi malu masyarakat," lanjutnya.

Ia menegaskan, tidak memiliki maksud lain dari mengunggah video tersebut, selain berharap pembangunan yang sesuai standar.

"Saya tidak bermaksud yang lain, saya hanya ingin barangnya (proyek) sesuai standarisasi SOP yang seharusnya dikerjakan," terang Fahri.

Unggahan tersebut cepat menyebar, mendapat berbagai komentar dan ribuan tayangan. Banyak warganet mengomentari dengan nada kecewa sekaligus prihatin, menyebut kasus ini sebagai contoh buruk pengawasan proyek di Sambas yang dianggap jauh dari perhatian.

Tim detikKalimantan sudah melakukan upaya konfirmasi ke pihak daerah terkait, namun belum ada tanggapan.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads