Kamitetep merupakan hewan yang sering menempel di dinding atau pojokan lemari. Apa jadinya jika tak sengaja menyentuh kamitetep?
Bentuk kamitetep menyerupai kantong kecil dari debu dan serat kain. Paparan hewan ini disebut bisa membuat kulit terasa gatal.
Menurut pakar ilmu serangga dan hama tumbuhan dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Ir Edhi Martono, Msc, PhD, kamitetep adalah fase larva dari hewan sejenis ngengat yang metamotfosisnya mirip dengan kupu-kupu. Nama ilmiahnya adalah Phereoeca uerella atau seringkali disebut casebeaer caterpillar, yaitu fase larva ngengat keluarga tineid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamitetep tidak dikategorikan sebagai hewan yang mengganggu manusia. Oleh sebab itu, tidak terlalu banyak penelitian yang dilakukan terhadap serangga ini.
"Berbeda dengan wereng misalnya, semua orang bicara tentang wereng, kemudian kemarin ada yang menyerang jagung dan sebagainya itu banyak yang dicari soal itu," katanya kepada detikcom.
Pada umumnya, kamitetep berada di tembok rumah yang tdak terlalu lembap maupun kering. Hewan ini suka di tempat berdebu dan agak kotor, sering bersembuyi di ceruk atau retakan tembok.
Kenapa Kamitetep Bikin Gatal?
Prof Edhi mengatakan kamitetep menggigit makanannya, tetapi tidak diketahui secara pasti apakah hewan ini juga menggigit manusia. Kamitetep bukanlah hewan yang mengeluarkan racun. Menurutnya, gatal-gatal saat terkena kamitetep disebabkan debu dan kotoran yang membenuk selubung larvanya.
"Kayaknya nggak sih. Yang membuat gatal karena selubungnya ini kotor. Kalau sampai kesentuh kemudian menjadi kemerah-merahan gitu kan, seperti kena ulat berbulu," terang Prof Edhi.
"Oleh karena itu gatal-gatalnya juga tidak khas kan, sama saja dengan gatal-gatal kayak yang lain," jelasnya.
Terpisah, dokter spesialis kulit Dr dr I Gusti Nyoman Darmapura SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV mengatakan ada beberapa gejala yang bisa muncul karena terkena kamitetep, yaitu:
Kemerahan yang melebar
Gatal pada area kulit kemerahan
Pembengkakan
Iritasi atau nyeri pada kulit
"Kamitetep dapat menyebabkan gejala-gejala pada kulit, serangga ini juga dapat menimbulkan reaksi alergi," jelas dr Darma, sapaan akrabnya.
dr Darma mengatakan, pertolongan pertama saat terkena kamitetep adalah segera mencuci bagian tubuh yang terpapar dengan air sabun. Kompres dingin bisa mengurangi gatal maupun rasa sakitnya, sementara garukan bisa memperparah gejala.
"Jika keluhan memburuk segera berobat ke dokter," saran dr Darma.
Mahasiswi di Denpasar, Dwi Kukuh Wandari juga sempat menceritakan pengalamannya saat terkena kamitetep. Ia merasakan tangan dan badannya gatal-gaal disertai bentol kemerahan.
"Bentolnya itu kayak satu-satu gitu lo, kayak ada titik di tengahnya gitu. Tapi aku nggak tahu itu warna hitam atau merah soallnya udah lama, habis itu nggak pernah kena lagi soalnya," kata Wanda yang mengaku memang punya kulit sensitif.
Artikel ini sebelumnya tayang di detikHealth dengan judul Pakar UGM Ungkap Fakta Kamitetep, Begini Efeknya Bila Tak Sengaja Tersentuh.
Simak Video "Video Wamendikdasmen Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/bai)
