Lebih dari 7.000 kasus chikungunya dilaporkan terjadi di China bagian selatan hingga Rabu (6/8). Berbagai tempat pun kembali menerapkan protokol seperti ketika COVID-19 melanda, antara lain penyemprotan disinfektan kepada orang-orang sebelum memasuki area gedung serta penyemprotan insektisida ke berbagai tempat.
Dikutip detikHealth dari APNews, pihak berwenang China melaporkan kasus chikungunya ini sebagian besar terjadi di pusat industri Foshan di Provinsi Guangdong, sekitar 170 kilometer dari Hong Kong.
Cezar Lopez-Camacho dari University of Oxford menyebut wabah chikungunya saat ini menjadi yang terbesar yang pernah tercatat di China. Meski demikian, otoritas setempat sendiri mengatakan jumlah kasus baru mulai menunjukkan penurunan sedikit demi sedikit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal yang membuat kejadian ini luar biasa adalah chikungunya belum pernah menyebar di daratan China sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar populasi tidak memiliki kekebalan sebelumnya, sehingga virus lebih mudah menyebar dengan cepat," ungkap Lopez-Camacho.
Televisi pemerintah China menayangkan berbagai upaya yang dilakukan untuk memerangi wabah chikungunya ini. Tampak para pekerja menyemprotkan insektisida di berbagai titik. Mulai dari area perumahan, jalanan kota, lokasi konstruksi, dan tempat di mana ada banyak nyamuk yang bisa menyebarkan virus tersebut.
Selain itu, di beberapa area juga menerapkan protokol penyemprotan disinfektan terhadap orang-orang yang akan memasuki area tertentu seperti gedung perkantoran. Pihak berwenang Foshan memberlakukan langkah-langkah yang mirip seperti kebijakan 'nol Covid' yang pernah diterapkan pemerintah China selama pandemi COVID-19.
Pasien chikungunya diharuskan tinggal di 'zona karantina' atau rumah sakit. Tempat tidur mereka dipasangi kelambu untuk mencegah nyamuk serta penyebaran virus ke orang lain. Pasien baru akan dipulangkan usai hasil tes virusnya negatif.
Drone juga telah dikerahkan untuk mengidentifikasi tempat nyamuk berpotensi berkembang biak. Pihak berwenang Foshan memperkenalkan 'nyamuk gajah' yang ditujukan untuk melawan spesies nyamuk pembawa virus chikungunya ini.
Baca selengkapnya di sini.
(des/des)