Jabodetabek

Warga Baduy Dibegal Sempat Ditolak RS karena Tak Punya KTP, Kemenkes Evaluasi

Nafilah Sri Sagita K, Rizky Adha Mahendra - detikKalimantan
Kamis, 06 Nov 2025 13:30 WIB
Ilustrasi begal. Foto: Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Seorang pemuda Baduy bernama Repan (16) menjadi korban pembegalan di Jakarta Pusat. Beredar kabar bahwa Repan yang mengalami luka-luka sempat tidak mendapat pertolongan ketika datang ke rumah sakit.

Dilansir detikHealth, kasus ini mendapat atensi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Dari informasi yang dihimpun, Repan mengaku sempat ditanyai identitas oleh petugas rumah sakit. Repan tidak punya KTP karena merupakan warga Baduy Dalam. Dia juga tidak memiliki surat pengantar sehingga harus menunggu sampai mendapat penanganan medis.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa seluruh warga Indonesia berhak mendapatkan pelayanan kesehatan terlepas dari status administrasi dan kepemilikan identitas. Ia pun berjanji akan menjadi peristiwa ini sebagai evaluasi terhadap proses administrasi di fasilitas kesehatan (faskes).

"Hak kesehatan itu hak semua masyarakat Indonesia. Dengan NIK maupun tanpa NIK. Ini persoalan administrasi yang nanti akan kita perbaiki," kata Dante, Kamis (6/11/2025).

Dante menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan faskes terkait serta menelusuri alur administrasi supaya kejadian serupa tidak terjadi kembali. Yang terpenting dalam penanganan kasus media, lanjutnya, adalah keselamatan pasien.

"Kita akan koordinasikan, kita telusuri supaya ini mendapatkan penanganan yang benar ke depan. Yang paling penting adalah subjeknya, yakni pasien. Subjeknya harus kita tangani dulu," jelasnya.




(des/des)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork
Female Daily
Kamis, 01 Jan 1970 07:00 WIB