Waspada akan bencana hidrometeorologi, 2.850 personel gabungan Polda Kalteng dan instansi terkait disiagakan. Apel digelar di lapangan Mapolda Kalteng, Rabu (5/11/2025).
Kapolda Kalteng Iwan Kurniawan menyampaikan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagian besar wilayah di Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memasuki musim hujan. Puncaknya diperkirakan terjadi pada November 2025.
"Berdasarkan data BMKG saat ini, 43,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan di mana puncaknya diperkirakan akan terjadi secara bertahap dari bulan November 2025 hingga Januari 2026," ujar Iwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Iwan juga menyampaikan berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga 19 Oktober 2025 telah terjadi berbagai macam bencana di Indonesia. Bencana tersebut telah menelan ratusan korban jiwa serta kerusakan fasilitas umum dan perumahan.
"Berdasarkan data BNPB sampai dengan tanggal 19 Oktober 2025, telah terjadi 2.606 bencana alam di antaranya 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 karhutla, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi, serta beberapa bencana alam lainnya. Berbagai bencana tersebut telah mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 orang hilang, 615 orang luka-luka, 5,2 juta orang mengungsi, 31.496 rumah rusak," terang Iwan.
Ia juga menegaskan apel personel gabungan dilakukan sebagai langkah kesiap-siagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Potensi bencana yang ditimbulkan di antaranya seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi.
"Apel ini dalam rangka kesiap-siagaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Adapun personel yang dilibatkan kurang lebih 2.850 untuk di Polda Kalimantan Tengah bersama beberapa instansi terkait," ujar Iwan.
Apel digelar di lapangan Mapolda Kalteng, Rabu (5/11/2025)/ Foto: Ayuningtias Puji Lestari/detikKalimantan |
Selain itu, apel tersebut juga untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarana dalam menghadapi potensi bencana. Serta langkah koordinasi dengan instansi terkait.
"Kegiatan ini bertujuan untuk kita mengecek kesiapan personel, kesiapan sarpras dan juga bagaimana nanti kita untuk koordinasi kolaborasinya dengan instansi terkait," ucap Iwan.
Diketahui, beberapa sarana prasana yang telah disiapkan di antaranya dapur lapangan, pos pelayanan kesehatan, alat selam hingga kantong mayat. Pengecekan dilakukan bersama Gubernur Kalteng Agustiar Sabran dan unsur Forkopimda.
Agustiar berharap melalui kegiatan tersebut, masyarakat memperoleh penanganan dan pelayanan yang lebih cepat dan tepat dalam menghadapi potensi serta dampak bencana.
"Diharapkan kita dapat melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan secara cepat dengan respons yang tepat," terang Agustiar.
(sun/des)

