Sebanyak lebih dari 57% wilayah Indonesia memasuki musim pancaroba menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sepanjang April hingga Oktober 2025. Sejumlah daerah diimbau waspada akan perubahan cuaca ekstrem. Salah satunya di Kalimantan, terdapat potensi puting beliung hingga tanah longsor.
"Kalimantan dan Sulawesi bagian selatan, waspada terhadap puting beliung dan tanah longsor di daerah perbukitan," jelas Deputi Bidang meteorologi BMKG Guswanto, dikutip dari detikNews, Rabu (29/10/2025).
Guswanto mengatakan masa pancaroba ini ditandai dengan hujan yang bersifat sporadis dan singkat. Biasanya hujan terjadi pada sore hingga malam hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang, petir, dan puting beliung meningkat. Risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan tanah longsor lebih tinggi di wilayah rawan," paparnya.
Selain di Kalimantan dan Sulawesi, Guswanto juga menyebutkan beberapa daerah yang paling rawan terdampak perubahan cuaca. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sumatera bagian tengah dan selatan.
"Beberapa daerah yang paling rawan terhadap dampak peralihan dari panas ke hujan meliputi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY. Rentan terhadap hujan lebat disertai angin kencang dan petir, terutama pada sore hingga malam hari," katanya.
"Sumatera bagian tengah dan selatan, potensi hujan sporadis dan genangan, terutama di wilayah dataran rendah," sambungnya.
Masyarakat diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon ketika hujan terjadi, karena pohon rawan tumbang dan tersengat petir. Guswanto juga mengingatkan masyarakat agar segera mengamankan barang-barang di luar rumah serta mewaspadai potensi banjir dan longsor.
BMKG memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2025 hingga Januari 2026. Menurut Guswanto, wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagian Kalimantan akan mengalami peningkatan curah hujan signifikan selama periode tersebut.
"Puncak musim hujan tahun ini diperkirakan terjadi pada Desember 2025 hingga Januari 2026, dengan intensitas hujan tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia," bebernya.
Baca selengkapnya di sini.
(des/des)
